ff yoonhae – Only And Always Love You – Part 4

Gambar

anyeong haseyo reader…

author balik lagi niih, dengan lanjutan ff yoonhae- only and always love you tentunya…

sebenarnya ff ini pengen cuma jadi one shoot, tapi ternyata imajinasi author kemana mana, alhasil sekarang udah di part 4, waah, bangga juga,,,

yuk ah, kita lanjut baca aja

=========================================================================

Yoona POV

“yoona-ssi, perkenalkan ini kekasihku Jessica”

“oppa” ucap yeoja itu menatap dongahe oppa

JDER!! Serasa ada petir menyambar kepalaku, ku bekap mulutku agar tidak berteriak “ANDWE!!!!”

“jadi ku mohon jangan datang lagi kesini”

Yeoja itu hanya memandang donghae oppa dan melihat kearahku bergantian.

“kau bercanda kan oppa?” kudengar sendiri suaraku kini bergetar

Kupandangi donghae oppa mencari aura kebohongan disana, tapi wajah baru donghae oppa, wajah dinginnya sama sekali tidak menunjukan bahwa ia sedang main main sekarang.

Ku lihat ke arah yeoja itu, dia hanya menatap sendu padaku, matanya seperti berkata “mianhae”.

Author POV

Yoona mencari kebohongan dari kata kata donghae barusan,tapi donghae malah mempersempit jaraknya antara yeoja yang dipanggilnya Jessica itu, dengan tetap menggenggam erat tangan Jessica.

“chagiya, katakanlah sesuatu” ucap donghae lembut pada Jessica

“eh? Mianhae yoona ssi, benar aku adalah kekasih donghae oppa sekarang”

Seakan tiang penyangga yang sedari tadi yoona pertahankan roboh seketika ia ambruk, pandangannya gelap bebannya sudah terlalu berat ia pikul, yoona pingsan.

Donghae reflek menangkap tubuh yoona sebelum ia membentur lantai, dan segera membopongnya ke ruangan yang sepertinya ruangan khusus untuk karyawan.

“yoongie, mianhae… mianhae… “gumamnya

“oppa, apa tdak sebaiknya kita bawa yoona ke rumah sakit?”

“kau benar sica, tapi café?”

“tenang saja oppa, aku bisa menghandlenya sudah lewat jam makan siang, cepat oppa, kasihan yoona taksi sudah ada di depan”

“ne, gomawo sica ya”

donghae langsung membawa yoona ke rumah sakit. Ekspresi panic tak dapat di tutupi dari wajah tampannya. Yoona langsung dibawa ke IGD, dengan sigap perawat disana langsung menangani yoona, ditancapkannya jarum untuk menyambungkannya dengan selang infuse.

“cheogi, tuan, kau yang membawa pasien ini?” seorang suster menghampiri donghae

“nde, bagaimana keadaannya suster?”

“sekarang sedang ditangani oleh dokter, bisakah aku meminta data diri pasien tuan?”

“ne, tentu”

Donghae diajukan beberapa pertanyaan dan beberapa menit berikutnya dia di beritahu bahwa yoona sudah berada di ruang perawatan.

Donghae menunggu dokter yang masih berada di dalam ruangan itu dengan cemas.

“bagaimana keadaan yoona dok?”

“anda keluarga pasien?”

“ye? Aku temannya dok, bagaimana keadaan yoona?”

“keadaannya kini sudah stabil, apakah ada masalah yang sedang dia alami? Karena sepertinya ia menderita depresi yang cukup berat”

“terima kasih dok”

Dokter itu pergi meninggalkan donghae, ia kini memasuki kamar dimana yoona terbaring lemah, selang infuse terpasang di tangan kurus yoona.

“tuhan, hukum aku saja, aku sudah sangat berdosa menyakiti orang yang sangat ku sayangi” bisiknya air matanya kini meleleh menelusuri pipi donghae yang kini tengah menggenggam tangan yoona erat. Diciumnya tangan yoona dengan lembut.

“Mianhaeyo yoong, mianhae…”

“kumohon menyerahlah untukku yoong, aku tak ingin melihatmu lebih terluka karena aku”

Yoona terbaring lemah, tertidur dengan damai tapi masih tersirat kesedihan di wajah cantiknya. Tidurnya sangat lelap wajahnya kini tampak tirus badannya pun kurus sepertinya semua beban yang ia tanggung selama ini tertumpah saat ia pingsan tadi.

Beberapa menit kemudian kyuhyun dan seohyun datang ke rumah sakit dimana yoona dirawat,

“hyung!”

Donghae mengenal suara itu langsung berbalik dan segera mengusap air mata yang membasahi pipinya

“kau sudah datang? Baiklah, aku harus kembali ke café, tolong jaga yoona”

“tentu saja oppa” jawab seohyun yang kini berada di samping ranjang yoona

“dan satu lagi, jangan beritahu dia aku disini tadi”

Tak ada jawaban dari kedua orang itu.

Donghae meninggalkan kamar rawat yoona, tapi segera disusul oleh kyuhyun.

Donghae POv

Ku putuskan untuk keluar dari ruangan ini sebelum yoona siuman

“hyung, bisakah kita bicara?” kyuhyun memanggilku, sepertinya dia akan mengintrogasiku kali ini

“ada apa?” ucapku, ku buat agar bernada sedingin mungkin

“hyung, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau dan yoona harus berpisah?” ku pejamkan mataku sesaat mendengar pertanyaan itu

“itu bukan urusanmu kyu”

“jelas itu urusanku, kalian adalah sahabatku, kau sudah ku anggap sebagai hyung ku sendiri”

Ya tentu saja kyukyun ah, kau sudah ku anggap sebagai dongsaengku sendiri, tapi aku sunguh tak ingin berbagi penderitaanku denganmu, apa lagi dengan yoona. Tak bisa ku bayankan hal itu.

“gomawo, tapi jangan buang waktumu untuk mengurusi hal yang tidak penting kyu” ucapku

“tidak penting? Hyung, jujurlah pada diri sendiri, kau masih sangat mencintai yoona bukan? Bahkan orang yang tidak mengenalmu sama sekalipun bisa melihatnya hyung”

Deg! Tentu saja kyukyun ah, aku mencintainya, sangat. Tapi aku tak ingin ia menderita bersamaku, aku harus hentikan ini.

“sudahlah kyu, jangan mambahas itu sekarang, aku harus kembali ke pekerjaanku”

Ku balikan tubuhku dan berjalan meninggalkan kyuhyun yang terus memanggilku

Tiba tiba tubuhku terhuyung, terasa lagi nyeri di di tubuhku, dan darah segar mengalir dari hidungku. Aku hampir terjatuh jika tidak segera berpegangan pada tiang penyangga di dekatku. Tapi ada tangan terulur padaku sigap menahan tubuhku yang hampir tersungkur ke lantai.

“hyung? Gwenchanayo?” kyuhyun ternyata, akh.. kenapa aku harus terlihat olehnya pada saat seperti ini

Aku berusaha mengembalikan kesadaranku dan ku tepis sedikit kasar lengan kyuhyun yang ingin membantuku berdiri.

“hyung, sebaiknya kau diperiksa dokter terlebih dulu”

“tidak terimakasih, aku baik baik saja” ucapku

“tapi hyung! Hyung…” kuhyun terus memanggilku tapi tak ku hiraukan dia, biarsaja dia membenciku, malah justru bagus jika dia membenciku. Akan berkurang orang yang kehilanganku jika aku mati nanti.

ku kerahkan seluruh tenagaku untuk berjalan. Ajaib sekali aku bisa sampai ke café dan langsung ku minum obatku, perlahan nyeri itu mulai mereda.

Jessica menghampiriku di ruang karyawan, sepertinya dia tahu aku kembali dalam keadaan yang tidak baik.

“oppa? Gwenchana?”

Aku hanya mengangguk memejamkan mata untuk memulihkan tenagaku

“sebaiknya kau pulang dan istirahat oppa, pengunjung juga sudah tidak terlalu banyak”

“tidak sica-ya, aku baik baik saja sekarang”

“tapi”

“ah, mianhaeyo sica ya, tadi aku menyebutmu sebagai pacarku di depan yoona, dan gomawo karena kau membantuku tadi”

“ne, cheonma oppa, tapi aku sedikit merasa bersalah pada yoona, apa dia baik baik saja sekarang?”

“ne, dia sudah stabil sepertinya sekarang sudah siuman, tidak apa apa sica, aku lakukan semua ini untuk kebaikannya”

“tapi apa ini tidak menyakitimu oppa?”

Aku terdiam mendengar pertanyaan Jessica

“sepertinya ada pelanggan, ke depan lah, sebentar lagi aku menyusul, mian karena kau tadi bekerja sendiri”

“gwenchana oppa, aku mengerti”

Jessica kembali ke café, yeoja itu tidak mengetahui penyakitku secara persis ia hanya tahu aku sedang dalam kondisi yang tidak sehat, sungguh tak enak hati sebenarnya pada Jessica, dia yeoja sangat baik tapi aku malah membuat masalah dengan berbohong pada yoona bahwa Jessica adalah kekasihku. Ah, akan ada kebohongan baru yang aku ciptakan untuk mengelabui yoona.

Beruntung sekali aku bisa bertemu lagi dengan yesung hyung dan tiffany istrinya, mereka sudah membantuku dengan menerimaku bekerja di café keluarganya. Begitu pula dengan Jessica dan kekasihnya heechul yang merupakan manager dari café ini, ah, sepertinya aku harus menjelaskan kejadian tadi pada heechul sebelum mereka berdua mendapat masalah.

Author POV

@rumah sakit

Yoona masih tampak terlelap di alam bawah sadarnya, semua beban yang ia pikul selama ini terlalu berat ditambah dengan pernyataan donghae yang sangat mengoyak hatinya.

“apa ada tanda tanda ia siuman?”

“tidak ada oppa, eonni masih tampak sangat tenang, eng.. apa kita sebaiknya menghubungi ommonim?”

“jangan, kita lihat dulu perkembangannya”

Seohyun hanya mengangguk dan kembali membalikan badannya menghadap yoona, diusapnya dari yoona dengan sayang. Seohyun sangat menyayangi yoona yang sudah ia anggap seperti eonni kandungnya sendiri, karena di keluarga seohyun dia tidak memiliki saudara, sama seperti yoona.

Hening, seohyun tak ingin mengatakan apapun, ia terlalu cemas dengan keadaan yoona. Rasa takut jika eonni kesayangannya harus kembali menderita karena namja yang bermarga lee, mengingat apa yang telah terjadi pada yoona beberapa bulan yang lalu, depresi. yoona tampak seperti orang kehilangan akal saat itu, sama sekali tak bisa diajak berkomunikasi. Begitupula dengan kyuhyun, ia sibuk dengan pikirannya sendiri, banyak spekulasi yang ia ciptakan selepas bertemu dengan donghae tadi.

Jari lentik yoona bergerak, ia mulai sadar, meski belum membuka mata. Seohyun yang melihat itu langsung menggenggam tangan yeoja yang berbaring tak berdaya itu.

“oppa, eonni… tangan eonni bergerak”

Kyuhyun langsung menghampiri seohun dan berdiri di samping yeojachingunya.

Yoona POV

Akh, sakit sekali kepalaku, hmm… bau ini tak asing di hidungku, bau yang sangat tidak ku sukai, bau rumah sakit.

Perlahan ku buka mataku, mengerjap membiasakan dengan cahaya sekitar.

“eonni? Kau sudah sadar? Kau mengenaliku eonni?” seohyun sangat panic sepertinya

Aku hanya menganggukan kepalaku

“syukurlah, sebentar aku panggil dokter” kyuhyun pergi meninggalkan aku dengan seohyun

Tunggu! Bukankah tadi aku masih di café tempat donghae oppa bekerja?

Air mataku tumpah saat harus mengingat kejadian di café yang membuatku pingsan.

“eonni? Gwenchana?”

Aku semakin terisak, begitu sakit harus mendengar donghae oppa sudah memiliki yeoja chingu.

“eonni… uljima hiks” seohyun menangis bersamaku hal itu malah membuatku tambah semakin terisak

“uljimarago jebal eonni”

Author POV

Yoona terus saja menangis, begitu pula dengan seohyun yang ikut menangis merasakan sakitnya perasaan yoona saat ini.

“hyunie ya, aku ingin sendiri dulu, bisakah kau tinggalkan aku sendiri? Jebal” ucapnya masih terisak

“tapi eonni”

“jebal, sebentar saja”

Seohyun mengangguk dan meninggalkan yoona dendiri di ruangan itu

Seohyun menutup pintu kamar rawat yoona,

“chagi, kenapa kau diluar?”ucap kyuhyun datang bersama dokter yang akan memeriksa yoona

“tidak apa apa oppa, eonni sedang ingin sendiri saat ini, itu permintaannya”

Kyuhyun hanya menatap cemas pintu yang menghalangi lorong rumah sakit dan ruang dimana yoona tengah berada.

“dok, bisakah kita menunggu sebentar?”

“geurae, aku akan kembali lagi nanti” dokter itupun berlalu meninggalkan kyuhyun dan seohyun.

“kau yakin yoona baik baik saja di dalam chagi?”

“ne oppa, tadi eonni menangis, sepertinya sudah terjadi sesuatu yang sangat menyakiti hatinya, aku tak tega melihat eonni begini terus oppa”

Isak seohyun yang kini telah didekap oleh kyuhyun.

Kyuhyun menepuk nepuk punggung seohyun, menenangkan seohyun.

@kamar rawat yoona

“Kenapa disaat aku sudah menemukanmu ternyata ada orang lain yang sudah menggantikanku oppa, wae?

Apa aku harus benar benar pergi dari hidupmu dan melupakan semua kenangan kita?

Aku tidak sanggup oppa, tak kan pernah sanggup untuk melepasmu, ottokhae?

Meskipun selama kau pergi banyak namja yang ingin menggantikan posisimu, tapi aku tetap tak bisa oppa…

Aku tak bisa jika itu bukan dirimu,

Aku tak mau jika bukan oppa yang harus ku sayangi”

Gumaman yoona terus berlanjut tanpa henti diiringi isak tangis dan air mata yang sepertinya tak ingin berhenti untuk mengalir. Tangan yoona yang terpasang selang infuse menutupi wajahnya. Yoona terbaring tak berdaya sampai akhirnya ia jatuh tertidur karena kelelahan.

Yoona POV

Hmm… wangi sekali, ku buka mataku, ternyata kini aku beada di taman bunga yang sangat indah, tapi bagaimana bisa aku berada disini? Ah, molla karena disini begitu menyenangkan, hatiku sangat tenang disini.

“yoona ya” suara berat memanggil namaku ku cari arah suara itu

Ternyata sesosok pria paruh baya mengenakan pakaian yang sangat indah namun sederhana yang memanggilku, sepertinya wajahnya tak asing bagiku, aku pernah melihatnya, tapi dimana?

“yoona, anakku…” wajah ahjussi itu sangat teduh, mengingatkanku pada seseorang, donghae oppa.

“ye, ahjussi memanggilku?” ahjussi itu mengangguk melambaikan tangannya memberi isyarat agar aku mendekat padanya, tanpa ragu aku mendekat pada ahjussi itu padahal aku tak mengenalnya.

Aku semakin mendekat pada ahjussi itu, dia menatapku teduh sehingga membuatku sangat nyaman, tak ada rasa takut meski aku baru pertama kali bertemu dengannya.

“yoona, kau sudah terlalu banyak menderita karena dia, tapi appa harap kau jangan pernah menyerah akan cintamu, teruslah perjuangkan cintamu anakku”

Tiba tiba semuanya gelap, wangi bunya yang tadi ku cium berubah menjadi wangi yang menusuk hidungku, bau rumah sakit dan obat obatan.

Ternyata tadi adalah mimpi, tapi siapa ahjussi itu, kenapa dia memanggil dirinya appa?

Appa ku masih hidup dan itu bukan wajah appaku, ahjussi itu sangat mirip seseorang, tapi siapa?

“jangan pernah menyerah akan cintamu” kata kata itu terngiang di kepalaku

“Donghae oppa” gumamku

Apakah ahjussi itu adalah donghae oppa abeoji? Apakah itu pertanda appa nya donghae oppa merestuiku untuk terus berada disamping donghae oppa?

Ku cari tas dan ku temukan dompetku, ku lihat foto donghae oppa dan appa nya. Ternyata betul, ahjussi yang menyebut dirinya appa adalah donghae oppa abeoji. Aku tak pernah bertemu dengan appa secara langsung, tentu saja, karena sebelum aku bersama donghae oppa appa nya sudah meninggalkan dunia ini.

Ini adalah suntikan semangat untuku, karena ayahnya donghae oppa merestuiku dari surga. Dan itu tak ternilai harganya.

“semangatlah yoong! Jangan menyerah mengejar cintamu ! hwaiting!”

Pintu terbuka, kyuhyun dan seohyun masuk ke kamar rawatku, mereka tampaknya heran melihatku yang kini sudah bersemangat lagi.

Malam harinya aku diperbolehkan pulang oleh dokter park, dia juga berjanji padaku tidak akan memberi tahu omma jika tadi aku sempat dirawat di rumah sakitnya.

Aku pulang diantar oleh seohyun dan kyuhyuh, beruntung sekali aku memiliki mereka, sahabat terbaikku, saudaraku. Dan tentu saja mereka juga sudah berjanji tak akan memberitahukan kerjadian hari ini pada omma.

Waktu terasa terbang, begitu cepat aku sudah merasa lelah, dan akupun istirahat untuk mempersiapkan hari esok. Mungkin esok akan terjadi beberapa drama yang memmbuatku sakit hati, dan malam ini akan ku suntikan pengebal rasa sakit hatiku untuk kemungkinan yang terburuk. Aku akan menghadapinya, aku tak akan tumbang lagi seperti hari ini. 

============================================================================

to… be… continued…

just note: apakah donghae oppa dan yoona bisa bersatu kembali dan happy ever after?

atau sebaliknya?

please leave comment,

sedih juga loh ngeliat banyak yang baca tapi yang comment cuma dikit, please dont be silence reader chingu,

setiap comment adalah inspirasi buat author…

gomawo *bow 180 derajat

21 pemikiran pada “ff yoonhae – Only And Always Love You – Part 4

  1. donghae knapa km harus berbohong terus …..? thor wat yoonhae bahagia….#maksa ma authornya……
    next part jgn lama ya…..

  2. eonni daebakk
    bikin aku nangis TAT T.T :”(((

    hiks…hiks..hiks..
    eonni sedih banget..
    hiks..hikss..
    lanjut ya eonn :”(

    hwaitinng..

    Yoonhae Jjang

  3. sedihnya thor,,, emg donghae sakit apa moga2 sakitnya bs di sembuhkan dan Yoonhae bs bersatu 🙂 Ayoo yoona semangat udah dpt restu dr camer tuh dptkan cintamu dan pertahankan 😉 next partnya jgn lama2 ya thor, gomawo ^^

Tinggalkan komentar