FF YoonHae – On My Way To Love You (End)

Gambar

 

==========================================================================================

anyeong^^ 

author kembali dengan kelanjutan ff yang di tunggu pyros semua…

lama? ne, mian banyak kendala kali ini *carialasan

hehe…

yuh langsung saja kita meluncur!!

cekidoottt!!!

 

======================================================================================

 

aku yakin akan takdirku… 

-Lee Donghae-

 

===—===

 

“Yoong, hari ini kau ada jadwal? Aku dan Yuri akan pergi ke mall membeli beberapa keperluan untuk prom night besok, kau mau ikut?”

Sooyoung masih saja berbicara tanpa ia sadari lawan bicaranya sama sekali tak memperhatikannya.

“Yoong?”

Yeoja jangkung itu akhirnya menoleh ke arah Yoona yang sedari tadi hanya melamun, entah apa yang ada di fikirannya sekarang, hanya ia dan tuhan yang tahu (bahkan author pun ga tau).

“aiish.. bwa bwa! Ige yeoja! Ya! Yoong! Dari tadi aku bicara kau malah.. aiiish”

“ya! Yoong!”

Yoona yang akhirnya sadar dari lamunannya hanya menatap heran ke arah roommate nya itu.

“mwo?”

“aiish, Yoongi, mau sampai kapan kau seperti ini?”

“waeee?”

“ya! Ini sudah hampir seminggu, mau sampai kapan ka uterus melamunkan namja yang bahkan sampai sekarang tak pernah menguhubungimu itu?”

“aiish, aku tak memikirkan Donghae  Oppa”

“cih, memang siapa yang bilang aku sedang membicarakan Donghae  Oppa?”

 

Sooyoung POV

Gotcha!

Kena kau Yoong, siapa suruh mengacuhkanku saat aku sedang bicara?

“ya, sudahlah, lagi pula kau sendiri yang mengantarkannya ke hadapan yeoja chingunya yang sedang sekarat itu”

“ya! Dia tidak sekarat babo! “

“lalu apa namanya? Ah, sudahlah, cepat ganti baju sebentar lagi Yuri menjemput”

“memangnya kita mau kemana?”

Dengar bukan, benar saja dari tadi aku bicara sampai hampir berbusa yeoja rusa ini ternyata tidak mendengarkan perkataanku sama sekali, jinjja!

“aku dan Yuri akan membeli beberapa keperluan untuk prom night besok, kau mau ikut tidak? Palli ! sebentar lagi Yuri datang”

“jinjja? ah, tentu saja aku ikut! Changkamanyo!”

 

Hah! Dasar gadis rusa, beginilah akibatnya jika sudah menyangkut soal namja yang bernama Lee Donghae  itu.

Sebagai sahabat aku senang ternyata dia memiliki namja idaman, yang sedari dulu ia tak pernah menampakan keminatannya pada namja manapun, bahkan sunbae dan hoobae namja di kampus kami pun sebenarnya banyak yang menggilai Yoona, tapi tak pernah sekalipun Yoona menampakkan minatnya.

Sesekali kami ( naega, Yuri, tiffany, taeyeon ) mengenalkan beberapa namja yang menurut kami baik untuk Yoona, tapi tak pernah mendapat hasil yang positif.

 

“youngi kajja!”

“kajja”

 

==–==

 

Yoona POV

Hari ini Sooyoung dan Yuri mengajakku pergi, ya daripada diam sendiri diapartemen malah menambah rasa bosanku aku memutuskan untuk mengikuti mereka.

Kami berada di salah satu butik langganan Yuri, yeoja satu ini memang fashion holic, hampir semua baju yang terpajang dia coba, tinggi kami memang tidak terlalu jauh dan kami mengandalkan Yuri untuk menilai penampilan kami jika akan menghadiri suatu acara yang mengharuskan berpakaian formal.

 

Tapi ternyata berada ditengah keramaian tak menghilangkan rasa sesak yang sejak seminggu lalu bersarang di dadaku, bukan sengaja untuk memeliharanya, namun bayangan sekilas tentang namja itu membuatku sesak.

Sedang apa Donghae  Oppa sekarang?

Apakah dia sudah bersama kembali dengan jung Jessica?

Apakah Jessica menerima kembali Donghae  Oppa?

Bagaimana dengan namja yang bernama Taecyeon itu?

 

Hah! Memang terlalu banyak pertanyaan yang ada dalam otakku sekarang, entah kenapa juga aku masih sempat memikirkan mereka.

Sempat terbersit untuk melihat keadaan Jessica di rumah sakit, tapi aku enggan untuk bertemu dengan Donghae  Oppa, karena kemungkinan besar dia pasti ada disana.

 

“masih lamakah? Aku lapar!” Sooyoung sepertinya mulai merasa jengah disini

Ya memang menunggu merupakan kegiatan yang paling dihindari yeoja ini, dan sedari tadi tak ada lawan bicara untuknya, Yuri sibuk dengan dress dress keluaran terbaru butik ini, dan aku? Aku masih sibuk dengan fikiranku, dan aku tahu Sooyoung mengetahuinya, maka dari itu dia tidak mengganggu kegiatan berfikirku dengan pertanyaan pertanyyaan yang akan semakin membuat kepalaku pecah.

 

==–==

 

Akhirnya tiga paperbag besar berhasil bersarang di lengan Yuri sekarang, aku dan Sooyoung masing masing hanya membeli sebuah dress. Ya, aku dan Sooyoung memang tidak terlalu suka memakai dress kecuali untuk acara tertentu.

 

Sooyoung kini sudah merengek agar kami menyudahi kegiatan belanja ini sejenak demi mengisi ulang energinya dengan makanan, dasar shikshin. Well aku juga lapar sebetulnya.

 

Bruk!!

“aagh…” babo Yoona kenapa bisa tidak memperhatikan jalan seperti ini, sungguh ceroboh

“ah, joesonghamnida… joesonghamnida” ku bungkukan berkali kali tubuhku meminta maaf

“Yoong! Gwengchana?” aku hanya mengangguk, tanpa melihat orang yang ku tubruk barusan dan aku masih membungkuk bungkukan tubuhku meminta maaf. Sooyoung san Yuri membantuku mengambil barang yang berjatuhan, sepertinya milik orang yang ku tabrak barusan.

“Yoona”

 

Author POV

“Yoona”

Yoona menegakkan badan tampak dan kaku saat ia mendengar suara lembut dari namja yang ia tabrak.

“Yoona, gwenchana?” namja itu kembali melontarkan pertanyaannya kembali pada yeoja yang masih mematung dihadapannya.

Seperti di hipnotis Yuri dan Sooyoung hanya bisa memandang Yoona yang juga tengah memandang kea rah namja yang mereka tahu telah membuat sahabatnya sedikit ‘eror’ akhir akhir ini.

Sooyoung tangpak sedikit mngguncangkan tubuh Yoona, seolah menyadarkannya dari lamunan konyol.

“Yoong”

“ah, eh, Oppa…” akhirnya Yoona sadar dari kebisuannya

“ne, neo gwenchana?”

“ah, ye gwenchana”

 

Donghae  POV

“ah, syukurlah… kau sedang berbelanja?”

KONYOL! Donghae  babo! Kemanakan otak pintarmu, tentu saja Yoona disini untuk berbelanja, lihat saja ditangannya ada hasil dari belanjaannya, itu pasti

“ah, ye”

“yo…”

“ah, mian Oppa aku harus segera pergi, kajja young Yuri”

“chakaman!” Yoona berlalu begitu saja

Apakah dia menghindariku? Tapi kenapa?

Padahal masih ada yang harus ku bicarakan dengannya.

Yoong, apa salahku?

 

Tak bisa! Aku harus bicara dengan Yoona.

Ku perhatikan terus 3 yeoja yang tak jauh berada di depanku ini, aku tahu mereka menyadari keberadaanku yang mengikuti mereka, terutama Yoona.

Tampak mereka memasuki sebuah restoran, dasar shikshin, tetap saja makanan menjadi tujuannya.

Ah, sebaiknya aku mencari Kristal dulu. benar, aku hampir lupa, aku kesini bersama Kristal, sepertinya aku terlalu lama meninggalkannya.

Tunggu aku Yoong, jangan kemana mana.

 

Yoona POV

Aiish… aku tahu Donghae  Oppa mengikutiku sekarang, mau apalagi sebenarnya namja ini? Bukankah dia sudah ku pertemukan kembali dengan yeojanya? Bukankah tugasku sudah selesai? Tak ada kebohongan lagi bukan?

Ah, molla molla, aku lapar!!

 

Ku putuskan untuk memasuki restoran favorit kami dan memunggungi arah pandang Donghae  Oppa. Sebenarnya aku merindukan namja itu, tapi dengan melihatnya hari ini, aku yakin dia baik baik saja sekarang, dan sepertinya sudah lebih bahagia dari sebelumnya.

 

“mau kemana Yoong?” tanya Yuri saat aku bangkit dari tempat dudukku

“toilet, mau ikut?”

“ani”

Aku pergi ke toilet di dalam restoran ini, ah, tapi sialnya toilet dalam restoran sedang dalam perbaikan, terpaksa aku harus mencari toilet di lantai ini.

“mau kemana lagi?” giliran Sooyoung yang menanyaiku,

“toilet disini sedang diperbaiki, aku ke toilet luar saja”

“perlu ku temani?”

“aniyo, aku bisa sendiri”

“eoh, hati hati”

Hahaha… ada ada saja mereka ini, aku bukan anak umur 5 tahun lagi bukan? Tentu saja aku akan hati hati.

 

==—==

 

Author POV

Yoona tampak keluar dari toilet umum di mall tersebut, dan…

Grepp!!

“Yoong, bisa kita bicara?”

Ternyata Donghae  menunggu Yoona di depan toilet itu

“Donghae  Oppa”

“kenapa kau menghindariku?”

“bisa kau lepaskan ini dulu?” ucapnya melirik ke genggaman tangan yang cukup erat di lengan atas Yoona yang membuat yeoja itu sedikit meringis

“asal kau janji tak akan kabur dan mau bicara denganku, aku akan melepaskannya”

“oke, aku berjanji”

Donghae  melepaskan cengkraman tangannya tersebut

“mian, appo?”

“ah, gwenchana”

 

==–==

 

Yoona dan Donghae  kini tengah duduk di salah satu bangku di area mall tak jauh dari restoran tempat Sooyoung dan Yuri berada.

Hening sesaat diantara mereka berdua, seperti kehilangan kata kata yang akan di ucapkan oleh masing masing dari mereka.

“bagaimana kabarmu Yoong?” akhirnya Donghae  buka suara

“eh? Eoh, aku baik baik saja, Oppa?”

 

Yoona POV

Gojimal! Tentu saja aku tidak baik baik saja Oppa, apa kau tak bisa melihatnya?

“aku, kurang baik sepertinya” Donghae  Oppa tampak terkekeh mendengar jawabannya sendiri

“wae? Oppa sakit?”

“hm, manhi appayo”

“kenapa malah ada disini? Sudah diperiksakan ke dokter Oppa?”

“ani, aku belum periksa ke dokter”

“waeyo?”

“eopseo, tak ada obatnya untuk sakitku ini”

Deg! Apa Donghae  Oppa mengidap penyakit mematikan yang tak ada obatnya? HIV? Aids?

Ah, ani ani! Yoona! Jangan memikirkan hal yang tidak mungkin!

“eoh, hm, bagaimana keadaan Jessica Oppa?”

“ah, keugo, Sica baik baik saja, minggu lalu ia sudah di operasi, dan berjalan sukses sekarang dia sedang dalam kondisi pemulihan”

“ah, syukurlah”

“neo, kenapa kau menghindariku Yoong?”

“nde? Ani, aku tidak menghidari Oppa” gotjimal

“lalu kenapa kau tak pernah bisa ku hubungi? Tak pernah membalas sms ku?”

“ah, itu… aku… tidak punya pulsa Oppa” alasan yang bodoh!

 

“saat itu, kenapa kau tak mengatakan yang sebenarnya? Kenapa kau membohongiku”

“dan kenapa kau tak pernah kembali setelahnya? Bisakah kau menjelaskan semuanya padaku? Yoongie?”

Aku hanya bisa memjamkan mataku, aku tahu pasti Donghae  Oppa pasti akan menanyakan hal ini, cepat atau lambat.

“I… itu…”

Drrt… Drrtt…

“ah, mian Oppa, aku harus kembali, Sooyoung dan Yuri mencariku”

Aku bangkit dari tempat yang ku duduki sekarang dan bergegas meninggalkan Donghae  Oppa tanpa menjawab pertanyaan yang ia ajukan.

 

Grep!

“changkaman! Yoong, kau belum menjawab pertanyaanku”

“ah, itu, lain kali saja Oppa, aku sudah di tunggu mereka”

“geurae, lain kali kita harus bertemu, dan kau, jangan pernah menghindariku lagi”

“nde, anyeong”

Lagi lagi Donghae  Oppa menahanku dengan tangannya

“besok! Besok aku tunggu di Sungai Han jam 4 sore” dan Donghae  Oppa melepaskan genggamannya.

“aku usahakan Oppa”

“tidak, aku akan menunggumu sampai kau datang”

 

==—==

 

@yoonsoo apartement

“soo…”

“hm?”

“…”

“Sooyoung”

“mwo?”

“…”

“Youngie…”

“yak babo? Ada apa?”

“aash,…”

“wae? ada apa? Sejak pulang dari mall kau jadi aneh begini? Waegurae?”

“eobseo”

“jinjja? apa karena bertemu dengan namja ikan itu?”

“molla”

“wae??”

“aniyo, tadi aku bertemu lagi dengannya”

“mwo? Kapan? Saat kau ke toilet?” aku mengangguk membenarkan

“lalu?”

“dia bertanya banyak hal padaku, aah, aku pusing memikirkannya”

“dia bertanya apa saja? Apa dia kembali pada yeoja penyakitan itu?”

“yak! Jessica namanya!”

“ah, nde, itu, apa Donghae  Oppa kembali padanya?”

“molla, sepertinya begitu”

“ya! Jangan lemas begitu! Itu sudah keputusanmu bukan? Kau sendiri yang mengatarnya pada yeoja itu”

“arraso, keundae, aku tak tahu bakal sesakit ini”

Sooyoung memelukku, menepuk pundakku

“menangislah Yoong, jangan menahannya lagi, aku tahu kau selama ini menahannya”

“ani, aku tak bisa menangis Youngie… aku tak bisa… hiks…hiks… hueee…!!!!”

 

==—==

 

“kau yakin akan menemuinya?”

“eoh, setidaknya aku bisa lihatnya untuk yang terakhir kali”

“kau yakin bisa pergi sendiri? Apa perlu aku temani?”

“ani, aku bisa sendiri, kokjeongma…”

“eoh, hati hati, jika perlu apa apa hubungi aku oke?”

“ehm, arrayo”

 

Jam 18.00

Aku sengaja datang terlambat, aku ingin lihat apa benar Donghae  Oppa akan menungguku seperti yang ia ucapkan kemarin.

Ku telusuri jalan sepanjang Sungai Han ini, sepertinya tak ada tanda tanda Donghae  Oppa disini.

Aku duduk di bangku tempat dimana dulu aku dan Donghae  Oppa pernah kesini.

5 menit berlalu, sabaiknya aku pergi saja.

 

Author POV

“aku tahu kau pasti datang Yoong”

Suara Donghae  menghentikan aktifitas Yoona yang hendak beranjak dari tempat yang ia duduki sekarang, sesetika yeoja itu berbalik dan melihat Lee Donghae  tepat berada di belakangnya

“aku hanya pergi membeli ini, agar kau tidak kedinginan” ditunjukannya dua gelas kopi yang masih mengepul asapnya dan menyerahkan salah satu gelas tersebut pada Yoona.

“gomawo”

“aku tahu kau pasti datang” ujarnya lagi, tersenyum kea rah Yoona

“kenapa Oppa tidak pergi saja?”

“ani, aku sudah bilang bukan? Aku akan menunggumu sampai kau datang, meskipun aku harus menunggu berjam jam disini”

“…”

“terimakasih karena kau mau menemuiku”

“…”

“apa sudah bisa aku mendengar jawaban dari pertanyaanku kemarin Yoong?”

“pertanyaan?”

“ne, pertanyaanku kemarin”

Yoona tampak berfikir pertanyaan apa yang Donghae  lontarkan kemarin padanya, dan Donghae  hanya tersenyum melihat Yoona yang sepertinya sudah lupa akan pertanyaannya itu

“kenapa kau tidak bilang kita akan menemui Sica waktu itu? Dan kenapa kau malah meninggalkanku tanpa penjelasan dan menghindariku selama seminggu ini?”

 

“i… itu…”

“aku harap jawaban yang jujur”

“itu karena, ah, entahlah, aku fikir dengan mempertemukan Donghae  Oppa dan Jessica adalah langkah tepat untuk mempersatukan kalian, mian, aku sudah berbohong, tapi aku sudah tahu sejak awal kalau Jessica meninggalkan Oppa bukan karena ia berkhianat, tapi kerna penyakit yang ia derita. Meskipun menurut Kristal kalian tidak mungkin bersatu karena ada namja lain, tapi aku yakin jika cinta Oppa dan Jessica bisa mengatasi semua itu”

“dan untuk aku tidak kembali setelahnya itu karena aku fikir tak ada kapasitas lagi untukku bertemu dengan Oppa, bertemu dengan Jessica, aku hanya ingin… aku hanya ingin Oppa mendapatkan kebahagian yang seharusnya Oppa dapatkan tanpa gangguan dariku”

 

“itu saja?”

Yoona hanya mengagguk

“sepertinya kau terlalu banyak berfikir akan hal ini”

“…”

“gomawo, atas apa yang kau lakukan untukku, terima kasih kau sudah memikirkan kebahagianku “

 

Yoona POV

Aku hanya bisa tersenyum mendengar ucapan terimakasih dari namja yang duduk di sebelahku ini.

“Hanya itu yang bisa aku lakukan untuk Oppa”

Ya, apapun akan aku lakukan untuk kebahagiaan Oppa, meskipun kebahagian itu bukan bersamaku.

 

“ah, iya, Jessica menitipkan ini untuku, kau harus menghadirinya”

“ini?”

“undangan pernikahan”

Cess!!!

“ah, tentu saja, chukhae Oppa…”

“kau tidak ingin membukanya?”

“untuk apa? Bukankah sudah jelas mempelainya? Kapan Oppa?”

“hari rabu minggu depan, kau harus berdandan yang cantik ne”

“haha, Oppa bisa saja, aku usahakan untuk hadir, ah, mungkin aku akan datang bersama Sooyoung atau Yuri atau taeng atau fanny”

 

“kenapa tidak datang denganku saja?”

“eh?”

“datanglah bersamaku Yoong, menjadi pendampingku”

“ma… maksud Oppa? Bukankah?”

“aku tidak akan menikah dengan Sica Yoongie, makanya aku sudruh kau membaca surat undangan itu”

Segera aku buka surat undangan yang bersampul warna emas dengan pita senada.

 

Menikah :

Jung Jessica

&

Ok Taecyeon

 

Ku pandangi surat undangan ini, wae? kenapa bukan nama Donghae  Oppa yang tertera dalam surat undangan ini?

 

Donghae  Oppa menatapku, ia tersenyum.

“wae? kau terkejut?”

“kenapa?”

“kenapa bukan aku yang menikah?” aku mengangguk

“karena aku tak bisa bersama dengan Jessica”

“wae?”

“hah…” Donghae  Oppa menghembuskan nafas seolah melepaskan semua beban yang ia pikul selama ini.

 

“saat aku masuk ke dalam ruangan dimana Jessica tengah tersiksa dengan penyakitnya, aku tahu, ia bukan miliku lagi”

“bukan karena Jessica tak mencintaiku. Meskipun sedikit, aku masih bisa melihat cinta di matanya untukku, tapi itu hanya sedikit. Mungkin posisiku sudah lama tergantikan dengan namja yang namanya tertera dalam surat undangan itu, namun mungkin karena rasa bersalahnya karena menghianatiku Sica masih beranggapan cintanya masih utuh untukku”

“bukan hanya itu, saat aku melihat Jessica yang tak berdaya saat itu, aku sadar, ada yeoja lain yang ternyata lebih berharga yang harus aku jaga dan aku lindungi, dan aku yakin dia adalah kebahagiaanku”

“sekarang Sica sudah ku anggap sebagai dongsaeng, hampir setiap hari aku menyempatkan diri untuk menjenguknya, setidaknya kami masih bisa berhubungan baik sampai sekarang”

 

Hening

 

“kau tidak bertanya siapa yeoja yang bisa membawa kebahagiaan untukku?”

Aku hanya tersenyum mendapat pertanyaan seperti dari Donghae  Oppa.

“ani, aku yakin yeoja itu yeoja yang baik dan tentu saja sangat menyayangi Oppa”

“kau benar, dia memang sangat menyayangiku, aku bisa mengatakan hal ini karena dia rela mengorbankan perasaannya demi kebahagiaanku, dan sejak saat itu aku menyadari aku sangat menyukainya, ah, ani, aku sangat mencintainya”

 

aku lagi lagi hanya tersenyum mendengar perkataannya tentang yeoja yang Donghae  cintai.

“syukurlah, akhirnya Oppa dapat menemukan yeoja yang menyayangi Oppa”

“ah, tapi sepertinya dia belum mengetahui aku juga mencintainya Yoong, eottokhae?”

“nde? Ah, tentu saja Oppa harus menyatakan perasaan Oppa”

“apa kau yakin dia akan menerimaku?”

“jika Oppa yakin dia mencintai Oppa dengan tulus, dia pasti akan menerima Oppa”

“benarkah? Ah, bagaimana ini, aku jadi gugup” Donghae  Oppa seperti salah tingkah, lucu sekali

Ah, Im Yoona, sepertinya kau harus benar benar menyerah kali ini

“Yoong, aku minta bantuanmu sekali lagi mau tidak?”

“bantuan?”

“eoh, aku ingin menyampaikan perasaanku pada yeoja yang ku cintai, maukah kau membantuku?”

“bagaimana caranya?”

 

Donghae  Oppa mengajakku untuk berdiri menghadapnya, oh, jadi dia ingin aku berpura pura menjadi yeojanya lagi?

“ehem ehem… tes.. tes…”

“kau yakin aku akan diterima kan Yoong?”

“eoh, aku yakin”

 

“ehm… Im Yoona, aku tahu ini terlalu mendadak, dan mungkin menurutmu ini terlalu cepat dan tidak masuk diakal, tapi semenjak kau hadir dalam hari hariku aku sadar kaulah sumber kebahagiian bagiku. Dan aku ingin kau menjadi kekasih dalam hidupku, mungkin kau berfikir kau hanya sebagai pengganti Jessica, kau salah, Sica sudah lama tergantikan oleh sosok yeoja manis yang sekarang berdiri di hadapanku, jadi, maukah kau menerimaku jadi kekasihmu?”

 

Tes…

Sakit sekali mendengarnya, inikah kata kata Donghae  Oppa yang akan di ucapkan pada gadis yang ia cintai itu?

Segera ku hapus air mata konyol ini, menangisi namja yang akan menyatakan perasaannya pada yeoja lain.

 

Donghae  Oppa tampak masih menunggu jawabanku sebagai kekasih palsunya.

“ne, aku mau”

“jinjja??” senyumnya terkembang sangat tampan

“tentu saja dia akan menerimamu Oppa”

 

Grep!

Donghae  Oppa memelukku, dan ku rasakan airmataku kembali turun, mungkin ini terakhir kali aku bersama Donghae  Oppa, ku pejamkan mataku menikmati pelukan terakhir dari namja yang ku cintai.

Anyeong Oppa, semoga kau bahagia

 

Donghae  POV

CHU !!

Ku kecup lembut bibir Yoona, membuatnya terbelalak dan mendorongku dengan segera

“yak! Oppa apa yang kau lakukan?”

“tentu saja menciummu Yoong”

“kenapa kau lakukan itu Oppa! Seharusnya…”

 

Chu !!

Kembali ku kecup singkat bibir manisnya, see, dia berhenti bicara bukan?

“kau terlalu banyak bicara Yoong, bukankah kau sudah menerimaku jadi kekasihmu?”

“nde? Maksud Oppa?”

yoeja ini terlalu polos, apa dia tidak menyadari perasaanku sama sekali selama ini?

 

“babo! Kau adalah yeoja yang memberikanku kebahagiaan itu Yoong, yeoja itu adalah kau, Im Yoona”

“gotjimal…” lagi lagi air mata menghiasi mata indahnya, aaish, sepertinya aku terlalu banyak membuatnya menangis hari ini.

Ku rengkuh kembali tubuhnya dalam pelukanku.

“saranghae Im Yoona”

 

Author POV

Yoona masih menangis setelah ia mendengar ungkapan cinta namja itu.

“babo, namja babo!” Yoona memukul mukul pelan dada bidang Donghae , dan Donghae  kembali memeluk Yoona dan mengeratkan pelukannya

“saranghae Im Yoona” kembali Donghae  membisikan kata cintanya

“nado… nado Oppa, saranghae” Yoona membalah pelukan Lee Donghae .

Sungai Han menjadi saksi kebersamaan Yoona dan Donghae  malam ini.

 

***===***

 

Epilogue

 

“yoong, Donghae  Oppa dusah datang palli!”

“nee!!”

Yoona keluar dengan berbalut dress warna peach selutut dengan highheel warna senada yang membuat penampilannya secanti dewi, ah, ani Yoona memang selalu cantik seperti dewi.

“yeppo” ucap Donghae  yang membuat pipi Yoona berhias seburat warna kemerahan

“kau siap?” Yoona mengangguk

“kaja!”

“ah, changkaman Oppa”

“Youngie, aku pergi dulu ne”

“eoh, hati hati, Oppa, jaga uri Yoongie ne, eoh, jangan lupa bawa oleh oleh makanan”

“dasar shiksin, eoh, arraseo”

“ne, aku akan menjaga rusaku dengan baik, tenang saja”

“rusa?”

“hehe, kau itu seperti rusa Yoong, Deer Yoong”

“aiish, ada ada saja Oppa ini”

 

 

“ah, Oppa, waktu itu Oppa bilang Oppa tidak sehat? Apa Oppa masih sakit sekarang? Sakit apa sebenarnya eoh?”

Donghae  terkekeh mendengar yeoja nya nyerocos mengkhawatirkannya.

Diganggamnya tangan Yoona dan meletakkannya di dadanya

“disini sakitnya chagi, tapi sekarang sudah sembuh”

“maksudnya?”

“haha, kau polos sekali chagi, sakitku sudah kau sembuhkan dengan cintamu chagi”

Blush…

Rona merah di pipi Yoona kembali terlihat

“yeppo…” ucap Donghae  mengelus pipi Yoona yang merona

Dikecupnya tangan Yoona dan kembali digengam Donghae

 

“saranghae im Yoona, yeongwonhi…”

“nado, saranghae Donghae  Oppa, yeongwonhi…”

———————————————————————————————————————

END.

Ottae?
mian kalo endingnya ga memuaskan
keep RCL ya^^

27 pemikiran pada “FF YoonHae – On My Way To Love You (End)

  1. Hwaaa sdh ending yah?
    akhir ny yoonhae bersatu!!
    buat ff yoonhae yg baru lgi yah thor!!hehee,,

  2. Hwaaa sdh ending yah?
    akhir ny yoonhae bersatu!!
    buat ff yoonhae yg baru lgi yah thor!!hehee,,
    HAPPY ENDING,,

  3. happy end \>o</
    horraayyy!!!!! BONZOUR(???))
    Hhaha bagus bnget chingu..akhir yg bgus,seneng deh
    #kiss u chingu ^3^
    lnjut FF YoonHaeny lgi y ^^

  4. akhirnya happyending, YoonHae bersatu 🙂

    Yoona polos bgt yah, pdhl Donghae dah ngasih clue ttp aja msh ga ngeh,, lucu ^^
    Gomawo thor, bikin ff YH lg ya thor…

  5. Wah daebak.
    Happy ending for YoonHae. Yeee#jingkrak”barengyoonhae

    terus berkarya + buat ff yoonhae yang banyak.
    Fighting.

  6. Wah daebak.
    Happy ending for YoonHae. Yeee#jingkrak”barengyoonhae

    terus berkarya + buat ff yoonhae yang banyak.
    Fighting..

Tinggalkan Balasan ke jan Batalkan balasan