FF YoonHae – My Soul ( Part 3)

Author : Lee Yoon Ri a.k.a Fietha Khuriend El Wardah
Twitter : @fita_wardah
Tittle : MY SOUL (Chapter 1)
Main Cast : Lee Donghae, Im Yoon Ah
Support casts : all member Super Generation
Length : series
Genre : romance *pengennya sih 😀 and friendship

—————————————————————————————

Langsung ke cerita aja ne pyros J

“ Aku takut jika dalam pandangan matamu tak lagi hanya diriku. Aku tak sangup jika kau menatap yeoja lain.”
-Im Yoon Ah-
“ Jangan pernah berfikir bahwa aku akan menatap yeoja lain selain dirimu. Karena itu takkan terjadi dan takkan pernah terjadi. Akan kupastikan itu.”
-Lee Donghae-

@Back Stage
AUTHOR POV
“Kau tampan sekali oppa.” Puji Seohyun pada namjachingu-nya, Kyuhyun.
“Aku memang sudah tampan dari dulu Hyunnie.” Tutur Kyuhyun dengan rasa percaya diri.
“Cih! Percaya diri sekali kau evil. Kau tahu, aku jauh lebih tampan dibandingkan kau.”
“Mworago? Tentu saja aku lebih tampan darimu hyung. Di mana-mana monkey itu jelek!”
Tentu saja Kyuhyun tengah berdebat dengan hyung-nya, Eunhyuk. Siapa lagi member Super Junior yang memiliki julukan monkey?
“Memangnya kau fikir evil ada yang tampan, eoh? Yang ada malah menyeramkan.”
“Kya! Monyet jelek. Takkan kuberi ampun kau !”
Eunhyuk yang melihat muka Kyuhyun mulai memerah segera melarikan diri sebelum mendapat amukan dari dongsaeng evil-nya.
“Jangan lari kau monyet. Issh! Menyebalkan.”
Seohyun pun segera menahan lengan Kyuhyun agar tidak mengejar Eunhyuk.
“Sudahlah oppa, jangan marah. Eunhyuk oppa hanya bercanda. Bagiku kau tetap yang paling tampan.” Ucap Seohyun menenangkan namjanya.
“Itu sudah menjadi keharusan Hyunnie. Di matakau kau juga yeoja yang paling cantik.”
Kekesalan Kyuhyun pun hilang seketika.
“Ah, bagaimana dengan konsep kita kemarin oppa? Apa kau dan Yuri eonni sudah siap? Aku lihat kemarin dance kalian bagus, tak kalah dengan pasangan YoonHae dan EunHyo.”
“Soal itu, tentu sudah siap 100% chagi. Yuri partner yang tepat. Kau benar tidak cemburu kan Hyunnie?” Kyuhyun menatap mata Seohyun lekat.
“Mwo? Kau masih mempermasalahkan itu oppa? Gwaenchanayo, aku tak ada rasa cemburu sedikitpun padamu dan Yuri eooni.”
“Arrasseo, lebih baik kita ke sana. Kajja!” tunjuk Kyuhyun pada kumpulan member Super Generation.
Di sana terlihat wajah para member sangat senang menikamti momen yang sangat jarang ini.
Namun terlihat Yoona tengah gusar dan gelisah, entah apa yang ada dipikirannya. Donghae yang melihat saranghaneun-nya seperti itu pun segera menegurnya.
“Yoong, waeyo?” tanyanya dengan menggenggam tangan Yoona.
“Nde? Annio, nan gwaenchana oppa.” Jawabnya dengan tersenyum.
Donghae pun tak percaya, dia masih menatap Yoona lekat. Yoona yang mengerti Donghae tengah melihatnya seperti itu pun segera tersadar jika namja-nya itu sangat peka, apalagi jika menyangkut tentang dirinya.
Akhirnya Yoona pun memutuskan untuk mengungkapkan apa yang mengganjal di hatinya.
“Aku hanya… aku hanya gelisah oppa. Entah kenapa perasaanku tidak enak.” Tuturnya dengan wajah sendu.
Donghae mengerutkan keningnya mendengar penjelasan Yoona.
“Kau mungkin gugup Yoong. Gwaenchana, aku selalu di sampingmu. Jangan berpikiran yang tidak tidak. Sebentar lagi kita akan perform, kita harus menampilkan yang terbaik. Kau tak ingin mengecewakan fansmu, kan?”
Yoona segera menggeleng.
“Annio oppa, aku ingin memberikan yang terbaik untuk mereka.”
“Baiklah, sekarang tersenyumlah. Kau lebih cantik jika tersenyum Yoongie.”
Papar Donghae dengan mengusap pipi Yoona dan mencium keningnya. Kening indah favoritnya. Senyum indah pun terukir di bibir keduanya.
“Hae-ya, Yoona-ya. Jangan bermesraan terus. Kalian tahu? Itu membuatku iri.”
“Yak hyung ! Kau mengganggu saja.” Gerutu Donghae pada Yesung.
Yesung hanya terkekeh melihat raut Donghae yang kesal dan wajah Yoona yang memerah karena malu.
“Okay guys, sebentar lagi kita akan perform.” Ujar sang leader Super Junior.
***

Super Generation pun menampilkan aksi mereka yang sangat memukau. Suara dan dance mereka begitu bagus. Penonton pun tak henti-hentinya bersorak dan berteriak histeris untuk idola mereka.
Tiba disaat akhir lagu, konsep yang mereka rencanakan pun ditampilkan, penonton dan tentunya SONELF di sana berteriak lebih kencang. Terlihat juga beberapa penggemar membawa banner bertuliskan YoonHae. Hahha, pertanda bagus untuk Yoona dan Donghae.
Di akhir dance itu, posisi tiap pasangan berbeda-beda. Yuri dan Kyuhyun berdiri saling memunggungi, Hyoyeon dan Eunhyuk berdiri berhadapan dengan lengan Hyoyeon terkalung di leher Eunhyuk, sedangkan lengan Eunhyuk bertengger manis di pinggang Hyoyeon.
Sedang Yoona dan Donghae juga berpelukan namun Donghae memeluknya dari belakang. Back hug, hal yang mereka sukai.
Tepat saat itu, Donghae berbisik di telinga Yoona.
“Kita berhasil Yoong.” Bisiknya.
“Ne oppa.”
“Saranghaeyo.”
“Nado.” Jawabnya sembari tersenyum manis.
Yoona takut jika ada yang tahu apa yang mereka bicarakan dari gerak bibirnya.
AUTHOR POV END
***

@Back stage
DONGHAE POV
“Hyung, penampilanmu dan Yoona sangat memukau. Kalian sungguh serasi.”
“Jinjja? Ah, gomawo Wookie.” Aku tersenyum puas mendengar pujian Ryeowook.
“Dan memang kita pasangan yang sangat serasi, benar kan Yoongie?” tanyaku dengan memeluknya dari belakang.
“Oppa, jangan seperti ini. Aku malu.”
“Mwo? Waeyo? Kenapa harus malu? Mereka semua tahu kalau kau yeojachinguku Yoong.”
~PLETAK
Kya! Siapa yang menjitakku? Mengganggu saja. Kutolehkan kepalaku ke arah seseorang yang merusak kesenanganku tadi.
“Kyaa! Evil, kau tidak sopan sekali. Wae geurae?”
Issh! Magnae nakal ini, selalu saja bersikap semena-mena. Aku bernafsu sekali untuk mencekiknya.
“Anni, aku hanya ingin memukulmu. Mianhae hyuuuung.” Katanya tanpa dosa dan langsung berlari meninggalkanku yang masih shock atas penuturannya.
Aissh! Jinjja, dia benar-benar ingin mengubahku menjadi pembunuh sekarang juga.
“KYUUUUU! Jangan lari kau, aku ingin memakanmu. Kya! Evil!” alhasil aku dan Kyuhyun seperti tikus dan kucing yang sedang bertengkar. Omo! Aku lelah sekali, susah sekali mendapatkan anak itu.
“Hyung, kau sudah lelah? Mangkannya kalau sudah tua tak perlu berlari-lari seperti itu. Bisa-bisa kau terkena asma.”
Aigo! Apa katanya? Aku tua?
“Kyaa! Kau cari mati, eoh?”
Aku hendak mengejarnya lagi, namun suara Hangeng hyung membuatku menghentikan langkah.
“Hae-ya, Kyu-ya. Apa yang kalian lakukan? Kalian tidak malu dilihat banyak orang? Apalagi kalian berdua sudah memiliki yeojachingu, kalian tak malu bertingkah layaknya anak TK, eoh?”
“Evil itu yang memulai hyung.” Ujarku membela diri.
“Kyu, kau ini. Selalu saja berbuat usil pada hyungdeulmu. Sudahlah, hentikan pertengkaran konyol kalian. Sebentar lagi kita akan pulang.”
“Ne hyung.” Jawabku dan Kyuhyun bersamaan.
Tunggu, sepertinya aku melupakan sesuatu. Aah! Yoona. Di mana dia? Issh, gara-gara evil ini aku jadi meninggalkannya.
Kuedarkan pandanganku mencarinya. Itu dia, kulihat ia tengah mengobrol dengan member Super Generation yang lain.
“Yoong. Kau di sini rupanya?”
“Eh oppa? Sudah selesai kejar-kejarannya?” kulihat ia menahan tawanya.
“Nde? Aissh, gara-gara evil itu.”
“Sudahlah oppa. Kau seperti anak kecil saja.”
Tiba-tiba ringtone ponselku berbunyi. Kurogoh sakuku. Nde? Eomma menelponku? Aku melangkah sedikit menjauh dari kumpulan para member. Segera kutekan tombol hijau dan kudekatkan ponselku ke telinga.
“Yeobseo eomma.”
“Yeobseo, Hae-ya? Kau baik-baik saja chagi?”
“Ne eomma, aku baik-baik saja. Eomma sendiri?”
“Eomma juga sehat Hae-ya.”
“Donghwa hyung?”
“Dia juga baik, sekarang sedang di kantor.”
“Syukurlah kalau begitu.”
“Hae-ya, apa lusa kau ada jadwal?”
“Lusa? Kurasa tak ada eomma, waeyo?”
“Anni, lusa pulanglah. Ajak Yoona juga, ne?”
“Nde? Yoona? Tapi aku tak tahu Yoona lusa ada jadwal atau tidak eomma.”
“Kalau begitu tanyakan dulu. Nanti kabari eomma, arrachi?”
“Ah, ne. Arrasseo eomma. Saranghae.”
“Nado saranghae hae-ya.”
Kukerutkan keningku, ada apa eomma menyuruhku pulang bersama Yoona? Ah, mungkin eomma hanya merindukanku dan Yoona.
“Hae-ya, kajja kita pulang.”
Kulihat hampir semua member sudah pulang.
“Ah, ne hyung. Kau pulang bersama Fany?”
“Ne, dia sudah menungguku di mobil. Yoona masih di sana. Rupanya dia menunggumu. Aku pulang dulu Hae.”
“Ne hyung. Hati-hati.”
Kuhampiri Yoona di tempat tadi ia mengobrol bersama member lain.
“Yoong. Kajja, kita pulang.” Dia hanya tersenyum dan mengangguk.
Kita berjalan beriringan menuju mobilku. Kubukakan pintu mobil untuk yeojaku ini. Ia tersenyum padaku. Sungguh manis senyumnya.
Kulajukan mobilku dengan kecepatan sedang, membelah keramaian jalanan kota Seoul. Ah, aku teringat sesuatu.
“Yoong, tadi eomma menelponku.”
DONGHAE POV END

YOONA POV
“Yoong, tadi eomma menelponku.” Ujar Donghae oppa.
“Jinjja? Ada apa oppa?”
“Lusa eomma memintaku untuk pulang, bersamamu.”
“Nde? Bersamaku?”
Eomma menyuruh Donghae oppa pulang bersamaku? Ada acara apa memangnya?
“Ye, bersamamu. Apa kau ada jadwal?”
Aku coba mengingat-ingat jadwalku.
“Lusa… anni. Aku free oppa.” Jawabku sumringah. Aku memang ingin berkunjung ke rumah Donghae oppa. Aku merindukan eomma.
“Baguslah kalau begitu. Aku akan menelpon eomma.”
“Changkaman. Biar aku saja yang memberitahu eomma. Lagipula aku sudah sangat merindukannya.” Jawabku. Kulihat Donghae oppa tersenyum lalu mengusap puncak kepalaku.
Omo! Selalu seperti ini. Jantungku benar-benar sudah tak bekerja secara normal akibat perlakuan Donghae oppa. Sejenak aku mengambil napas untuk menstabilkan detak jantungku.
Ku ambil ponselku dalam tas dan segera menelpon eomma.
“Yeobseo”
“Yeobseo, eomma bogoshipeo.” Kudengar gelak tawa eomma di seberang sana. Kulihat Donghae oppa juga tersenyum melihat tingkahku.
“Nado bogoshipeo Yoongie. Eotteokhae? Apa Donghae sudah memberitahumu?”
“Ne eomma, sekarang aku tengah bersamanya.”
“Lalu? Apa kau bisa?”
“Tentu saja bisa. Apapun bisa kulakukan untuk eomma.” Candaku
“Jinjja? Dasar anak ini. Selalu saja membuatku tertawa.”
“Keundae, kenapa eomma menyuruh kita pulang? Apa eomma sakit?” tanyaku cemas. Namun diseberang sana tawa eomma pecah seketika.
“Kau ini. Tentu saja tidak, eomma sehat chagi. Sangat sehat karena eomma memiliki menantu sepertimu.”
Omona! Menantu? Wajahku memanas, aku malu mendengar ucapan eomma. Kulirik Donghae oppa disebelahku. Kulihat ia juga sedikit malu.
Yaa memang tadi loudspeakernya aku aktifkan, jadi Donghae oppa bisa mendengar semuanya.
“Eomma.” Rengekku manja, aku benar-benar malu.
“Hahahha, sudah sudah. Jangan sampai lupa ne, lusa. Arrasseo?”
“Ne eomma.”
Kumasukkan ponselku kembali ke tas. Kulihat Donghae oppa masih saja tersenyum sendiri dari tadi. Aku hanya mempoutkan bibirku melihatnya.
“Yoong, kau kenapa? Apa kau tak suka eomma menganggapmu sebagai menantunya? Apa kau tak ingin menikah denganku?”
Nde? Aku mendelik seketika mendengar pertanyaan konyolnya. Aku tak ingin menikah dengannya, katanya? Hahh! Yang benar saja, apa dia tak tahu aku benar-benar sudah cinta mati padanya?
“Kya! Oppa. Tentu saja tidak. Mana mungkin aku tak ingin menikah denganmu? Aku tak bisa hidup tanpamu, kau tahu?”
Donghae oppa hanya terkekeh menanggapinya. Issh! Dia pikir aku bergurau, eoh?
“Ne Yoongie, aku tahu itu. Aku hanya ingin menggodamu.” Jawabnya masih dengan tertawa.
“Kau menyebalkan oppa.” Sungutku. Kualihkan pandanganku ke arah kaca mobil.
“Yoong, jangan marah, jebal. Aku hanya bergurau.”
“Shireo!”
“Jebal, nanti aku akan membelikanmu ice cream strawberry, sebanyak yang kau mau, eotteokhae?”
Issh! Kalau menyangkut ice cream stawberry aku tak bisa menolaknya.
“Jinjja?”
“Ne, tentu.”
“Arrasseo. Aku tak akan marah. Sekarang ayo kita beli ice creamnya.”
“Arrasseo my deer.”
YOONA POV END

AUTHOR POV END
Donghae pun menepikan mobilnya di sebuah cafe yang menyediakan berbagai ice cream. Donghae dan Yoona pun turun, tak lupa memakai kacamata hitam. Yoona memakai syal biru dan Donghae mengenakan topi hitamnya.
Meskipun tak begitu ramai karena ini sudah hampir larut malam, mereka tetap harus waspada jikalau nanti ada yang mengenali mereka.
Mereka memasuki cafe tersebut dan memilih tempat duduk di pojok dan dekat dengan kaca agar bisa melihat suasana di luar sana.
Donghae menghampiri kasir dan memesan 2 buah ice cream, strawberry dan coklat.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang. Yoona tampak sangat senang melihat ice cream pesanannya. Mereka pun menikmati ice cream yang mereka sambil sesekali tertawa bersama.
Hingga beberapa saat kameudian seorang yeoja menghampiri mereka, nampaknya ia mengenali Donghae dan Yoona.
“Donghae oppa?” tanyanya
“Nde? Mianhae, nuguseyo?” tanya Donghae heran. Ia juga sedikit cemas kalau penyamarannya dan Yoona terbongkar.
Kemudian yeoja itupun membuka kacamatanya dan tersenyum pada Donghae.
“Eun Seo-ssi?” ucap Donghae sedikit tak percaya.
Yoona yang mendengar Donghae menyebut nama Eun Seo pun langsung menoleh ke arah yeoja itu. Memang sedari tadi Yoona menatap ke arah luar, takut jika penyamarannya dan Donghae diketahui oleh yeoja itu.
Sekilas tatapan Yoona berubah menjadi dingin dan errr… seperti tidak menyukai Eun Seo. Well, Eun Seo adalah lawan main di salah satu serial yang dibintangi Donghae, dan Eun Seo juga menaruh hati pada Donghae.
Donghae yang melihat reaksi Yoona seketika langsung menggenggam tangan Yoona. Menenangkan kekasihnya itu.
“Bolehkah aku duduk di sini?”
“Oh, silahkan.” Eun Seo pun duduk berhadapan dengan Donghae.
“Kebetulan sekali kita bertemu di sini. Aku mencoba menghubungimu berkali-kali namun tak bisa. Nomormu tak aktif, apa kau menggantinya oppa?” tanya Eun Seo dengan manja.
“Oh itu, ne, aku menggantinya.” Jawab Donghae singkat.
“Ehmm..” Yoona berdehem kecil, Eun Seo menatapnya dengan raut heran.
“Ah, Yoong. Perkenalkan, dia Eun Seo, lawan mainku dulu. Eun Seo-ssi, ini Yoona, yeojachinguku.”
~JDEEER
Bagaikan disambar petir, Eun Seo sangat kaget dan tidak menyangka Donghae sudah punya yeojachingu. Ada rasa marah dan tidak terima menghampirinya.
“Annyeong. Naneun Im Yoon Ah imnida.” Yoona menjabat tangan Eun Seo dengan memberikan senyuman manisnya. Yoona berusaha bersikap wajar pada Eun Seo.
‘Lagipula Donghae oppa sudah menjadi milikku.’ Batinnya.
“Eun Seo imnida. Kau cantik sekali, pantas saja Donghae oppa menyukaimu.” Puji Eun Seo dengan senyum yang terkesan dipaksakan, fake a smile.
“Aku tak menyukainya Eun Seo-ssi.” Perkataan Donghae sukses membuat keduanya melongo. Yoona yang shock dan Eun Seo yang berteriak kegirangan dalam hati.
“Tapi aku begitu mencintainya.” Ralat Donghae dengan menatap Yoona lekat. Menampakkan senyum termanisnya.
Yoona juga membalasnya dengan tersenyum pada Donghae, berbeda dengan Eun Seo yang semakin menahan gemuruh di dadanya. Rasanya ia tak kuat melihat ini lagi.
“Lalu, kenapa di acara-acara tv mengklaim kalau oppa masih sendiri dan tak memliki yeojachingu?”
“Karena kita bersepakat untuk tak mempublikasikannya. Biarlah semua seperti ini. Dan aku harap kau juga jangan membocorkannya ke media, ne?” gurau Donghae.
“Ah, hahahha. Itu tak akan terjadi oppa. Tenang saja.” ‘Karena jika hal itu terjadi kemesraan kalian akan sering terekspos dan itu akan semakin membuatku sakit oppa.’ Jawabnya dalam hati.
“Sepertinya ini sudah malam. Kita akan pulang dulu Eun Seo-ssi, apa kau masih ingin di sini?”
“Oh, ne oppa. Aku masih ingin di sini. Kalian duluan saja.”
“Oh begitu. Baiklah, kami pamit. Annyeong.”
“Oh, changkaman. Bolehkah aku meminta nomor ponselmu oppa?”
Donghae menatap Yoona bermaksud meminta persetujuan Yoona. Yoona yang tahu pun meresponnya dengan senyum dan anggukan.
Donghae kemudian menuliskan beberapa digit angka di ponsel Eun Seo.
“Gomawo oppa.”
“Cheonma. Kami pulang dulu.”
“Annyeong.”pamit Yoona dan membungkukkan badannya seraya tersenyum.
Eun Seo hanya menganggukkan kepala menanggapinya. Ia masih saja melihat Donghae dan Yoona berjalan keluar dari cafe. Sakit. Itu yang ia rasakan, apalagi melihat Donghae yang menggandeng tangan Yoona dengan mesra.
“Tampaknya kau begitu bahagia bersamanya oppa.” Gumamnya, tak terasa butiran bening meluncur membasahi pipinya.
***

@Donghae’s car
Hening menyelimuti perjalanan mereka semenjak dari cafe, tak ada yang berniat membuka suara. Keduanya masih sibuk dengan pikiran masing-masing.
Yoona yang berkali-kali meyakinkan hatinya untuk tidak menaruh rasa cemburu pada Eun Seo dan Donghae yang merasa takut jika Yoona akan marah padanya soal ini.
“Yoong.” Donghae yang tak tahan terus berdiam diri dari tadi pun memutuskan untuk mengeluarkan suaranya.
“Ne oppa, waeyo?” tanya Yoona dengan menatap namja disampingnya itu.
“Gwaenchana?” tanya Donghae agak ragu.
“Nde? Tentu saja, naneun gwaenchana.”
Donghae pun menghela napas lega, apa yang ia takutkan tadi tidak terjadi.
“Baguslah, kukira kau marah padaku.” Ujarnya dengan mengelus puncak kepala Yoona.
“Marah? Untuk apa? Masalah Eun Seo?”
Donghae hanya menjawab dengan anggukan.
“Anni, aku tak mempermasalahkannya. Kau mencintaiku bukan? Dan kau juga sudah menjadi milikku. Jadi aku tak akan takut kehilanganmu oppa.” Jawabnya dengan senyum yang terlukis di bibir tipisnya.
~CHU
Donghae merasakan pipinya hangat. Ia menoleh pada Yoona yang tengah menampakkan deretan giginya.
“Kau menggodaku Yoongie.” Donghae berbalik menggoda yeojanya.
“Annio! Aku hanya… eumm.. hanya ingin menciummu.”
Tawa Donghae meledak melihat wajah Yoona yang merona.
“Kya! Jangan menertawakanku oppa!”
***

@Dorm Super Junior
Pagi yang sangat cerah. Terlihat di dalam dorm ada 13 namja yang tengah menikmati sarapan mereka.
“Hyung, lusa kita tak ada jadwal kan?” tanya Donghae pada leadernya, Leeteuk.
“Eobseo, Soo Man hyung memberikan kita waktu libur 5 hari setelah konser amal kemarin sukses. SNSD juga mendapatkannya, aku jadi bisa menghabiskan waktuku dengan Taeyeon.” Jelas Leeteuk sumringah.
“Dasar ahjussi!” celetuk Eunhyuk.
“Kya! Apa kau bilang? Seharusnya kau juga senang bukan? Kau juga bisa menghabiskan waktumu dengan Hyoyeon?” sungut Leeteuk tak terima dengan ejekan Eunhyuk.
Eunhyuk hanya meringis menampilkan deretan gigi dan gusinya.
“Baguslah kalau begitu. Ohya, aku besok akan mengunjungi eomma bersama Yoona.”
“Mwo? Kau tidak bercanda kan hyung?” tanya Kibum antusias.
“Anni, wae geurae?” Donghae bingung kenapa reaksi dongsaengnya ini berlebihan.
“Kau akan melamar Yoona hyung? Kalian akan segera menikah, begitu?”
Sontak semua member mendelik mendengar pertanyaan Kibum, bahkan Shindong dan Kangin tersedak makanannya. Tak terkecuali pula Donghae, ia pun tak kalah terkejut mendengarnya.
“Annio, aku tak merencanakan itu. Bahkan kurasa itu terlalu cepat.” Jelas Donghae.
Semua member pun akhirnya bernapas lega. Bagaimana mereka tidak shock, bahkan Donghae pun tak memberitahu mereka apapun, dan juga hubungannya dengan Yoona yang masih tidak dipublikasikan.
“Aissh, kukira kau akan segera menikah Hae-ya. Kya! Snow white, kenapa kau memiliki pikiran seperti itu? Kau ingin membuat kami terkena serangan jantung, eoh?” sungut Shindong yang merasa acara makannya terganggu akibat perkataan Kibum tadi.
“Mianhae hyung, aku hanya berspekulasi. Itu saja.” Elaknya dengan menampakkan wajah aegyo-nya.

Setelah mereka menyelesaikan acara sarapan, para member pun melanjutkan kegiatannya masing-masing. Eunhyuk, Sungmin, Yesung dan Kyuhyun tengah asyik menonton televisi dengan memakan cemilan.
~TING TONG
“Kau saja yang membukanya hyung.” Perintah Kyuhyun pada Eunhyuk.
“Shirreo. Aku malas. Yesung hyung saja.”
“Nae? Shirreo, aku juga malas.”
“Aissh! Jinjja, kalian ini.” Sungmin pun bergegas menuju pintu dan membukanya. Ia terkejut mendapati sosok yeoja yang tengah berdiri di depannya. Ya, yeoja itu tak lain Eun Seo. Semua member Super Junior pun tahu jika Eun Seo menyukai Donghae.
“Annyeong haseyo.” Sapanya.
“An.. annyeong. Eun Seo-ssi? Ah, silahkan masuk.”
“Nugu hyung?” tanya Eunhyuk dengan sedikit berteriak. Sungmin dan Eun Seo segera masuk.
“Annyeong.” Sapa Eun Seo pada ketiga namja itu.
Dengan serempak mereka menoleh ke asal sumber suara. Tak kalah dengan reaksi Sungmin tadi, mereka juga tak percaya jika yang datang ke dorm mereka adalah Eun Seo yang notabene-nya yeoja yang menyukai Donghae.
“Apa kabar oppa?” tanyanya coba mencairkan suasana. Eunhyuk, Yesung dan Kyuhyun pun segera tersadar dari keterkejutannya.
“Ah.. baik, kita baik. Kau sendiri?”
“Aku juga baik oppa. Eumm, Donghae oppa ada?” tanyanya to the point.
“Oh, emm.. ada. Sebentar akan kupanggilkan.” Eunhyuk hendak berdiri masuk ke dalam untuk memanggil Donghae. Namun Kyuhyun mencegahnya.
“Tak usah hyung. Biar aku saja.” Katanya dengan memamerkan evil smirknya.
“DONGHAE HYUUUUNG, ADA YANG MENCARIMU.” Teriak Kyuhyun, spontan Eunhyuk, Yesung, Sungmin dan Eun Seo pun menutup telinga mereka.
“Kya, evil!”Yesung menatap tajam ke arah Kyuhyun. Sedang yang ditatap malah nyengir tanpa dosa.
“Tak bisakah kau tak berteriak, eoh? Telingaku sakit men….” ucapan Donghae terputus saat matanya menangkap sosok yeoja yang duduk di sebelah Sungmin.
“Eun Seo-ssi? K-kau? Kenapa bisa di sini?” tanya Donghae heran.
Eun Seo hanya memberikan senyumannya pada Donghae.
“Anni, aku hanya ingin mengajakmu keluar. Hari ini sangat cerah. Kau tak ada jadwal kan?”
“Nde? Keluar? Eodi?”
“Entahlah, tapi aku sedang ingin bersantai di sebuah cafe. Apa kau bisa?”
Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Donghae.
“Jebal, ayolah oppa. Hanya sebentar saja. Lagipula kita sudah lama tak bertemu.” Rengek Eun Seo manja.
“Eumm, baiklah. Keundae, sebentar saja ne?”
“Arrasseo.” Tampak raut senang terlukis di wajah Eun Seo.
Donghae pun segera mengganti bajunya. Tak lama ia telah keluar dengan baju yang berbeda dari yang ia pakai tadi. Ia kelihatan tampan sekali.
“Kajja. Ah, changkaman. Kita akan ke cafe mana?” tanya Eun Seo.
“Ke cafe ku saja Hae-ya. Biasanya jam segini tak terlalu ramai. Jadi kalian tak perlu khawatir jika ada yang mengenali.” Saran Yesung.
“Oh, begitu. Yasudah, kajja oppa.”
AUTHOR POV END
***

@Dorm SNSD
YOONA POV
Kupandangi pantulan bayanganku di depan cermin. Setelah kurasa sudah cukup, aku mengambil tas selempanganku dan bergegas pergi.
“Yoong, pagi-pagi begini kau mau ke mana?”
“Aku ingin ke dorm oppadeul SUJU eonni. Kau mau ikut?”
Tawarku pada Tiffany eonni. Kulihat Taeyeon eonni yang sedari tadi sibuk membaca majalah spontan melihatku dengan wajah yang sumringah.
“Baiklah. Aku ganti bajuku dulu. Tunggu aku, ne?”
“Aku juga ikut Yoong.”
Mereka berdua bergegas ke kamar masing-masing untuk mengganti baju. Aku menunggunya dengan melihat acara TV.
Aissh! Lama sekali mereka.
“EONNI,APA KALIAN MASIH LAMA?” sedikit berteriak aku memanggil mereka.
Tak lama kedua eonniku itu keluar dari kamarnya.
“Kajja.”
Aku segera memacu mobilku menuju dorm SUJU. Aku ingin memberi kejutan pada Donghae oppa.
YOONA POV END
***

@Dorm Super Junior
AUTHOR POV
~TING TONG
“Aissh! Siapa lagi itu?” gerutu Yesung yang masih betah di ruang TV.
“Biar aku saja yang membuka.” Kata Siwon yang baru bergabung bersama mereka di ruang TV.
“Chagi? Pagi sekali datang kemari. Kajja masuk Yoong, Taeng.” Siwon langsung menggandeng tangan Tiffany untuk masuk, Yoona dan Taeyeon mengekorinya di belakang.
“Annyeong oppa.” Yoona, Taeyeon dan Tiffany sengaja mengeraskan suaranya agar mereka kaget.
“Omona! Kya, aku bisa tuli gara-gara teriakan kalian. Dasar dongsaeng nakal.” Sungut Eunhyuk dengan mempoutkan bibirnya.
“Kalian hanya bertiga? Babyseo ku mana?” tanya Kyuhyun celingak-celinguk mencari keberadaan Seohyun.
“Dia di dorm oppa, kami hanya bertiga ke sini.” Jelas Taeyeon.
Tak lama member Super Junior yang lain berhamburan menuju ruang TV gara-gara mendengar suara YoonTaeNy.
“Oppa.” Taeyeon yang melihat Leeteuk keluar segera menghampirinya dan bergelayut manja.
“Kenapa tak menelpon dulu? Aku kan bisa menjemputmu.” Ujar Leeteuk dengan mencubit hidung mungil Taeyeon.
Yoona yang sedari tadi tidak melihat sosok namja yang dicintainya hanya mengerutkan keningnya, bingung.
“Oppa, Donghae oppa eodiga?” tanyanya pada Heechul.
“Molla, aku dari tadi di kamar Yoong.”
“Kyu, Donghae eodi?” Heechul beralih menatap Kyuhyun.
“Donghae hyung? Dia sedang keluar, baru saja.”
“Keluar? Dengan siapa oppa?”
AUTHOR POV END

YOONA POV
“Keluar? Dengan siapa oppa?”
Donghae oppa keluar? Tak biasanya ia keluar pagi-pagi begini. Kulihat Kyuhyun oppa tak menjawab, ia malah bertukar pandang pada Eunhyuk oppa.
“Appo!” Kyuhyun oppa mengerang, kakinya diinjak Yesung hyung. Aish! Mencurigakan. Ada apa ini?
“Donghae oppa pergi kemana oppa?” kuulangi lagi pertanyaanku pada mereka.
“Emmm, ituu… Donghae.. emmm….”
“Bicara yang benar Hyukie!” ucap Kangin oppa yang mulai tak sabar. Kulihat semua mata tertuju pada Yesung, Kyuhyun, dan Eunhyuk oppa.
“Donghae pergi ke cafe ku Yoong.” Sergah Yesung oppa.
“Ah iyaa, Donghae ke cafe Yesung hyung.” Eunhyuk oppa menimpali.
Seperti ada yang mereka tutupi, gelagat mereka tak seperti biasanya. Benar-benar mencurigakan.
“Sendiri?” tanyaku lagi. Ayolah, jangan membuatku penasaran seperti ini.
“Aa.. anni. Dia… dia tidak sendiri.” Kenapa Yesung oppa gugup sekali menjawabnya?
“Lalu, dengan siapa? Cepatlah katakan, kenapa kalian ini?” kini Hangeng oppa yang angkat bicara, sepertinya semuanya juga penasaran.
“Hyung pergi dengan siapa Kyu?” Kibum oppa menatap Kyuhyun oppa, meminta jawaban darinya.
“Dengan… dengan Eun Seo-ssi hyung.”
“MWO?” serempak kami semua kaget mendengar kalimat yang keluar dari mulut Kyuhyun oppa.
Kurasakan dadaku sesak. Oh! Kenapa aku merasa cemburu sekali jika Donghae oppa dekat dengan yeoja lain. Kurasakan pipiku basah terkena buliran air yang turun dari kelopak mataku. Segera kuusap air mataku kasar.
Tenang Yoong, mereka hanya ke cafe, tak lebih. Kau harus percaya pada namjachingumu. Aku terus meyakinkan hatiku, menahan agar air mata ini tak keluar lagi.
“Yoong, gwaenchana?” kurasakan lengan Tiffany eonni merangkulku dari samping.
“Anni, nan gwaenchana eonni.” Kucoba memperlihatkan senyumku pada mereka, tapi aku yakin senyum itu pastilah hambar.
Setengah jam aku disini, di dorm SUJU untuk menunggu Donghae oppa pulang. Kenapa lama sekali dia? Hatiku sangat gelisah. Kuputuskan untuk menyusul mereka ke cafe Yesung oppa.
“Mau kemana Yoong?” tak kuindahkan pertanyaan Shindong oppa. Aku melangkah keluar dan masuk ke mobil. Cafe H&G. Itu tujuanku.
YOONA POV END
***

DONGHAE POV
@Cafe H&G
Aku dan Eun Seo mengambil tempat duduk di pojok agar tak terlalu banyak orang yang melihat. Sebenarnya aku sedikit tidak nyaman, oh bukan, benar-benar tidak nyaman berada di cafe dengan seorang yeoja yang bukan kekasihku. Apalagi Yoona tak mengetahuinya.
“Oppa, kau berpacaran dengan Yoona-ssi sejak kapan?”
“Kurang lebih 4 tahun, tapi aku menyukainya sejak kita trainee dulu.” Jelasku dengan tersenyum mengingat masa-masa trainee dulu.
“Dan selama itu pula publik tak mengetahuinya? Kau hebat oppa.”
“Kau bisa saja. Kita seringkali tertangkap kamera jika sedang pergi berdua, namun untunglah ada saja alasan yang bisa kita berikan.”
Kulihat Eun Seo tersenyum dan menatapku dengan tatapan sendu. Ah, kenapa dia? Apa dia ada masalah?
“Apa kau begitu mencintainya oppa?” tanyanya sarkatis.
Mwo? Dia menanyakan aku mencintainya? Aissh, jinjja. Apa dia tak melihat dari sorot mataku kalau aku benar-benar mencintai Yoona?
“Tentu. Aku bahkan tak bisa hidup tanpanya.” Jawabku tanpa ragu.
“Oppa, sebenarnya aku mengajakmu ke sini untuk berpamitan padamu.”
Berpamitan? Apa dia akan pergi? Tak kutanggapi kalimatnya, aku hanya mengerutkan dahiku, tak mengerti.
“Aku besok akan pergi ke Paris, aku akan menetap di sana?”
“Besok? Mendadak sekali Eun Seo-ssi?”
“Memang oppa, aku juga memiliki rencana ini baru tadi malam. Aku akan tinggal di sana bersama sepupuku. Sebelum aku pergi, aku ingin mengatakan sesuatu padamu oppa.”
“Katakanlah.” Kuberikan senyumku padanya.
“Aku menyukaimu, oh kurasa aku mencintaimu oppa. Dari dulu hingga sekarang rasa itu tak pernah berubah. Aku sudah berulang kali mencoba melupakanmu tapi tetap saja sia-sia. Aku benar-benar tak bisa menghilangkanmu dari pikiranku.”
Nde? Apa ini? Dia menyatakan perasaannya padaku? Apa ia tak sadar aku sudah memiliki Yoona?
“Keundae, setelah kemarin kita bertemu dan kau memperkenalkan Yoona-ssi sebagai yeojamu. Aku menyadari satu hal. Kebahagiaanmu ada padanya. Bukankah cinta itu tak harus memiliki, oppa? Aku akan bahagia jika melihatmu bahagia, oppa.”
Aku masih tak bisa berkata apa-apa. Lidahku kelu untuk mengucapkan sesuatu.
“Mianhae aku lancang berkata ini sepertimu. Tapi hanya dengan cara seperti ini aku akan tenang, karena semua yang terkubur dalam hatiku sudah kusampaikan semua. Dan itu membuatku lega.”
Hening sesaat diantara kami berdua.
“Oppa, bolehkah aku meminta satu permintaan?”
“Nde? Ahh, geurae.” Aku hanya menjawabnya singkat, aku masih terlalu shock seorang Eun Seo-ssi menyatakan cinta padaku.
“Bolehkah aku memelukmu? Untuk yang terakhir kali, pelukan sebagai chingu. Eotte?”
Memeluknya? Ah mungkin tak apa, hanya pelukan. Sebagai teman, kan? Aku tersenyum dan mengangguk padanya. Ia segera berdiri dan aku juga ikut berdiri.
Ia langsung memelukku erat.
“Gomawo oppa, berbahagialah dengan Yoona-ssi. Aku tahu dia gadis yang sempurna.” Ucapnya dalam pelukanku.
“Oppa.”
Tunggu, siapa yang memanggilku? Tapi aku mengenal suara ini. Kenapa suaranya terdengar bergetar? Ini suara.. oh Tuhan! Ini suara Yoona.
Segera aku melepaskan pelukan kami. Kulihat Yoona berdiri di belakangku dengan mata memerah. Ia menangis.
“Kau jahat oppa!”
Nde? Aku jahat? Aissh. Rupanya ia salah paham. Kulihat ia sudah berlari keluar dari cafe.
“Kya oppa! Kenapa kau tak mengejarnya? Aissh, pabo!”
Teriakan Eun Seo menyadarkanku, kulihat Eun Seo mengejar Yoona keluar. Namun mobil Yoona sudah melesat pergi. Aku segera menyusul keluar.
“Aku akan menyusulnya.” Kataku cepat.
“Aku ikut, oppa. Bagaimanapun akulah penyebabnya. Aku yang akan menjelaskan sendiri pada Yoona-ssi.”
DONGHAE POV END

AUTHOR POV
Yoona mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi, air matanya pun tak berhenti mengalir dari mata indahnya. Sakit. Itu yang ia rasakan saat melihat namjanya, Lee Donghae berpelukan dengan yeoja lain.
Sementara Donghae dan Eun Seo pun panik mencari Yoona. Mereka kehilangan jejaknya.
“Oppa, eotteokhae? Kita kehilangan mobil Yoona-ssi.”
“Tenanglah, aku tahu dimana Yoona berada. Biasanya jika sedih, dia akan pergi ke sana.”
***
@Taman
Di bangku taman itu tampak seorang yeoja sedang melamun, lebih tepatnya menangis. Seolah tak peduli tanggapan orang-orang yang hilir mudik melihatnya, ia tetap menangis dan menangis, menumpahkan segala kesedihan dan kemarahan yang tengah ia rasa.
“Yoong.” Sebuah suara yang ia kenal membuyarkan lamunannya, segera ditolehkannya ke arah pemilik suara itu.
“Mau apa kau ke sini oppa?” ucapnya dengan suara parau.
“Yoona-ssi, tadi tak seperti yang kau kira. Kau hanya salah paham. Aku bisa menjelaskan semuanya.” Eun Seo coba membujuk Yoona agar ia mau mendengar penjelasannya.
Mereka berdua pun duduk beriringan, menyisakan Donghae yang berdiri agak jauh dari mereka. Memang Yoona yang meminta agar Donghae tak dekat-dekat dengannya. Ia sungguh kesal dengan Donghae. Ia hanya mau berbicara dengan Eun Seo, bagaimanapun mereka sama-sama yeoja.
Eun Seo menjelaskan semuanya yang terjadi. Bahkan ia juga bercerita tentang pengakuannya pada Donghae, dan itu membuat Yoona kaget dan sedikit tak percaya.
“Jadi… kau akan ke Paris?” tanya Yoona tak percaya.
“Ne, besok aku berangkat.”
“Mi.. mianhae Eun Seo-ssi. Aku telah salah paham terhadapmu. Jeongmal mianhae.”
“Gwaenchana, itu wajar. Kalau begitu, aku pergi dulu ne?” mereka berdua berdiri dan berpelukan.
“Berbahagialah bersamanya.” Yoona menjawabnya dengan senyuman manisnya.
Melihat Eun Seo yang sudah beranjak pergi, Donghae pun mendekat ke arah Yoona.
“Oppa, mianhae. Aku tadi tak mendengar penjelasanmu dulu. Aku hanya terbawa em… hmmphh” Donghae memutus perkataan Yoona dengan bibirnya. Melumatnya lembut tanpa nafsu. Yoona yang terkejut tak membalas ciuman Donghae.
“Sudah kukatakan aku tak bisa menatap yeoja lain selain kau Im Yoon Ah. Kenapa kau masih saja cemburu, eoh?” ujarnya setelah melepas tautan bibir mereka.
“Arrasseo. Mianhae, aku hanya tak bisa mengontrol emosiku jika menyangkut kau dan yeoja lain.”
Donghae tergelak, yeojanya ini polos sekali.
“Jangan diulangi lagi, arachi Nyonya Lee?” godanya dengan mengerling nakal.
“Kya! Jangan panggil aku seperti itu.” Rengeknya dengan memeluk saranghaneun-nya, menyembunyikan wajahnya yang merona di dada bidang Donghae.
Donghae tertawa dan membalas pelukan Yoona. Back hug. Hal yang mereka sukai.
—————————————————————————————-

To Be Continued……………

Kajja, beri sarannya chingu *maksa banget 😀

20 pemikiran pada “FF YoonHae – My Soul ( Part 3)

  1. kirain eun so bkln jd org ke 3 hbgn YoonHae, tp trnyta gabgs deh, eun so cukup tau diri krn bgmn pun cinta ga bs di paksakan 🙂

    Lanjut thor jgn lama2, gomawo ^^

  2. aq pkir eun so kan mrebut donghae tp t’nYta ngga syukr bgt…!? KLo s’andai’y ksLah pahmn mrka b’kpnjngn Lbih seru tuh kYk’y jd da sdkit konfLik’y gTu biar tMbh seru eh tp t’nYta cMa sbntar…!? Tp,gpp tetp kRen ko d tNggu next sLnjut’y…

  3. hahahha 😀 makasih banyak pyros atas commentnya .
    ini ga saya panjangin triangle lovenya soalnya saya ga suka kalo ada yang ganggu hubungan mereka -_-
    pokoknya konflik* mereka bukan dari orang ketiga, bisa tebak dari siapa?
    tunggu saja kelanjutannya ne pyros . kekekkk~ 😀

  4. a….sweet sekali ><
    gx tau msti komn aplagi..syukur deh eun seo dh pergi,tnggal mnunggu rntngan brikutny
    #plakk kkkk
    next d tnggu 🙂

  5. Yoona sih keburu marah dulu sebelum donghae menjelaskan…
    Untung donghae menemukan yoona ditaman
    Jadi masih bisa eun seo menjelaskan..

Tinggalkan Balasan ke Lin Batalkan balasan