FF YoonHae – On My Way To Love You (Part 2)

Gambar

———————————————————————————————————————————————

anyeong^^

apa kabar readerdeul??

baik bukan?

good! hehe, mian author lama posting ff yg ini, jadwal menumpuk ><

oia, ini ff yoonhae, tolong jangan nge-bash, ga suka? ga usah baca!

yuk ah, jangan lama lama, capcus!!

——————————————————————————————————————————————-

Gelap.

Kepalaku terasa berat, ugh, kenapa kepalaku juga terasa pening ditambah bau yang menusuk hidungku, seperti bau klorin.

agassi…?” eoh? Bahkan suara Donghae Oppa terus mengikutiku…

Mwo? Suara Donghae Oppa?

Ku buka mataku dan benar saja ku lihat ada Donghae Oppa duduk di samping ranjang tempat aku berbaring sekarang.

“aakh” ternyata kepalaku masih pusing, ada apa denganku sebenarnya

 

“agassi, kau sudah sadar?”

“ne, chogi, kenapa Donghae Oppa ada disini?”

“nde? Kau mengenalku?”

Omo! Aku keceplosan, bagaimana aku menjelaskannya? Kami belum pernah bertegur sapa! Pabo Yoona!

“ng, ani, hm aku hanya menebak namamu saja karena aku sering melihatmu di bus”

“eoh, benarkah?”

“hmm, ne” aku hanya menganguk membenarkan ucapanku.

Hah, Yoongie sepertinya selama ini keberadaanmu sama sekali tak dia hiraukan.

 

“sepertinya aku perlu memperkenalkan diri dulu, Lee Donghae Imnida, mianhae aku mengejutkankanmu tadi sampai membuatmu pingsan nona…”

“Yoona, Im Yoona imnida, akh, tidak apa apa Donghae ssi, mungkin hari ini aku kurang fit”

“ah begitu rupanya, ngomong ngomong tidak perlu seformal itu denganku, seperti tadi saja tidak apa apa”

“maksudnya?”

“panggilanmu, tidak perlu memanggilku seformal itu, panggil saja aku Oppa, seperti sebelumnya”

“tidak apa apa?”

“eo, gwenchana”

 

Ya Tuhan, rencanaMu begitu indah, benar benar surga dunia.

Tak masalah aku harus pingsan berpuluh puluh kalipun jika akhirnya aku bisa memandang wajah Donghae Oppa sedekat ini bahkan aku berbincang dengannya.

Daebak!!

Ku edarkan pandanganku ke sekeliling ruangan ini, sepertinya aku tidak asing dengan ruangan ini.

“eoh, aku lupa mengatakannya padamu, kita berada di Klinik Kampusmu, tadi saat kau pingsan aku fikir terlalu jauh jika harus membawamu ke RS, jadi ku bawa kau kesini untuk pertolongan pertama”

“ah, begitu”

“ne, dan aku sudah menghubungi beberapa temanmu, ah, mian, aku telah lancang melihat ponselmu, tapi berani sumpah aku tidak melihat apa apa selain daftar kontak yang mungkin bisa dihubungi”

“eoh, gwenchana Oppa, lagi pula tak ada yang penting didalamnya”

Fiuh… untung saja aku sudah menghapus riwayat pesan text ku dengan Sooyoung yang membahas tentang Donghae Oppa.

 

Author POV

Hening.

Tak ada kata kata yang keluar dari dua orang ini, aura canggung kembali menyeruak diantara keduanya, padahal sedetik lalu mereka berbincang cukup akrab.

“hm, Yoona ssi, hm, anu”

“ada apa Oppa?”

“itu, sebenarnya ada hal yang ingin aku sampaikan…”

“YOOONG!!!” ucapan Donghae terputus saat Sooyoung, Tiffany, Taeyeon dan Yuri berhamburan memasuki ruangan bercat putih itu, namun saa mereka menangkap sosok Donghae tengah disampaing Yoona secara otomatis langkah mereka terhenti.

“ah, sepertinya kita mengganggu” lirih Taeyeon, namun suaranya terdengar oleh Donghae dan Yoona dan membuat mereka menjadi salah tingkah.

“ah, ani, silahkan” Donghae dengan canggung bangkit dari kursi yang di dudukinya dan mundur menjauhi ranjang Yoona

 

Yuri, Sooyoung, Tiffany dan Taeyeon langsung berhamburan menuju tempat tidur Yoona, mengelilinginya, tentu saja tetap berisik seperti biasa.

“Yoong ah, gwenchana? Apa yang terjadi?” tanya Taeyeon

“Yoongie, kau sakit apa sebenarnya?” Yuri menimpali

“Yoongie, sebelah mana yang sakit?” Tiffani tampak cemas.

“Yoong, kau lapar?” dengan polosnya Sooyong mengajukan pertanyaan tersebut. Otomatis semua mata tertuju pada Sooyoung, termasuk Donghae yang hanya bisa berdiri mematung di belakang para yoeja yang tengah mengerubungi Yoona.

“Ya! Apa tak ada pertanyaan lain Soo?” cibir Taeyeon

“semua pertanyaan kan sudah kalian ajukan, jadi hanya itu yang terelintas difikiranku” ucap Sooyoung polos

“ya, geumanhae” Yoona melerai perdebatan teman temannya,dengan wajah sedikit memerah ia melirik kea rah Donghae, mungkin ia sedikit malu pada namja itu, karena tingkah laku konyol yang di perlihatkan oleh para sahabatnya itu.

 

“Yoongie, tadi aku di telfon namja yang memberitahukan bahwa kau pingsan, nuguseyo?” tanya Yuri, sepertinya ia sengaja mengajukan pertanyaan tersebut.

“ah, itu, itu Donghae Oppa” ucap Yoona lirih

“mwo? Donghae Oppa? Jinjja?” Yoona hanya mengangguk dan melihat kea rah Donghae, otomatis penglihatan para yeojapun mengikuti arah pandang Yoona dan semua melihat kea rah namja yang masih saja betah berdiam diri di belakang mereka.

“anyeong” sapa Donghae sedikit membungkukan badannya

“anyeong…” koor Sooyoung, fanny , Yurii dan Taeyeon

“ah, apa aku perlu memperkenalkan diri?” keempatnya hanya mengangguk, masih memandangi Donghae yang kini mulai tampak canggung karena mereka berempat menatap Donghae tak berkedip

“Lee Donghae imnida, senang bertemu kalian”

“ne, nae Sooyoung imnida”

“naega Yuri imnida”

“naega Tiffany imnida”

“dan aku Taeyeon imnida”

“ah, ne” Donghae mengangguk angguk, tanda mengerti, walaupun diwajahnya tersirat rasa bingung.

 

Yoona POV

“ng, sepertinya aku harus pergi sekarang” ucap Donghae Oppa memecah kecanggungan

“nde?”

“mwo?”

“kenapa buru buru? Ucap Tiffany, Taeyeon dan Yuri bersamaan

“Oppa tidak mengantar Yoona pulang?” celetuk Sooyoung, memalukan! Reflek ku jitak kepalanya, Sooyoung mengaduh dan menoleh ke arahku

“micheoso?” setengah berbisik mengancam Sooyoung, tapi dengan tampang polosnya ia hanya menatapku dan kembali bertanya pada Donghae Oppa yang sedari tadi sepertinya perhatiannya teralihkan oleh tingkah laku kami yang konyol.

“ottae Oppa? Oppa tidak mengantar Yoona?” dan lagi, ku cubit pinggangnnya agar dia diam.

“geureom, tapi aku tidak membawa kendaraan”

“aniyo, gwenchana Oppa, tidak perlu megantarku”

“ah, tidak apa apa, biar aku antar saja”

“naik taxi saja Oppa, lagipula tempat tinggalnya tidak begitu jauh dari sini” ucap Taeyeon

“ne geureom, kajja”

Akhirnya hari ini aku tidak mengikuti kelas, dan entah mimpi apa aku semalam, hah sungguh hari yang indah, aku diantar pulang oleh Donghae Oppa.

Data Donghae Oppa memapahku keluar dari klinik kampus ku lirik teman temanku dan bersorak tanpa suara, semuanya sangat kegirangan. Dasar yeoja yeoja gila.

 

—–

 

“ng, Oppa, tadi ada sesuatu yang ingin Oppa katakan, mwonde?”

Kini kami berada di restoran, kenapa kami ke tempat ini?

Yup! Karena perutku yang memalukan yang tiba tiba berbunyi disaat yang tidak tepat. Sebenarnya memang aku belum makan sejak kemarin malam. Luar biasa bukan? Aku, shikshin Yoong bisa tahan begitu lama tanpa makanan, tapi itu semua bukan tanpa alasan.

Pertama semalam aku bergadang sampai lupa makan dan hanya minum air putih saja, dan tadi pagi karena buru buru mengejar bus yang akhirnya masih tertinggal sarapan pun aku lewatkan, jadi wajar bukan jika aku pingsan. Ditambah sengatan shock karena tiba tiba Donghae Oppa menyapaku.

Mungkin takdir sudah menentukan hal ini akan terjadi, Donghae Oppa tepat diadapanku sekarang! Kekeke^^

 

“eoh, keugeo…” Donghae Oppa tampak ragu dan menggaruk kepalanya yang aku yakini pasti tidak gatal sama sekali, ada apa sebenarnya, aku semakin penasaran.

“Yoona ssi… naega… aku… sebenarnya…” iish, kenapa jadi canggung seperti ini suasananya.

“ada apa Oppa? Jangan membuatku penasaran?”

“aku, kau…”

“ne”

Hening…

“hm, maukah kau menjadi yeoja chinguku?”

 “maksud Oppa? Aku? Yeoja chingu?” benarkah ini? Tapi bagaimana mungkin? Aku bahkan baru kali ini bertegur sapa dengannya,apa ini tidak terlalu cepat?

Atau sebenarnya selama ini Donghae Oppa juga diam diam menyukaiku?

“ye, sebenarnya aku ingin meminta bantuanmu” nde???

“bantuan?”

“eoh, sebenarnya, aku ingin putus dengan yeoja chinguku, tapi dia bersikeras tidak ingin putus. Padahal aku sudah mengatakan sudah memiliki kekasih baru, dan dia ingin bertemu dengan kekasihku”

Bunga bunga yang bermekaran di hatiku langsung gugur seketika saat mendengar pengakuannya, ternyata Donghae Oppa sudah punya pacar

“…”

“maukah Yoona ssi berpura pura menjadi yeoja chinguku?”

“…” ada apa ini, kenapa aku tak bisa menjawab pertanyaannya.

“hm, jika Yoona ssi tidak bisa melakukannya tidak apa apa, aku…”

“aku mau! Aku mau Oppa, aku tidak keberatan berpura pura jadi pacarmu” spontanitas aku menyela ucapan Donghae Oppa, wajah yang tadinya sendu kini ku lihat senyum disana.

Tidak apa apa, menjadi pacar gadungan.

“jinjja? aku tidak akan memaksamu Yoona ssi”

“aniyo, tidak apa apa”

“syukurlah, ternyata kau memang orang baik, tenang saja Yoona ssi, jika semua urusan sudah selesai aku akan mentraktirmu”

“haha Oppa bisa saja, jangan bicara seperti itu, Oppa tidak tahu aku paling suka makan”

Aku hanya bisa tertawa mendengarnya, ini konyol bukan? Orang yang selama ini aku perhatikan kini memintaku menjadi pacar gadungannya?

Tapi aku akan lebih senang jika Donghae Oppa mengatakan aku ini “yeoja baik” daripada “orang baik”. Aku ingin sedikit lebih dekat lagi dengan Donghae Oppa.

Hahaha… aku memang serakah.

 

—-

 

“masuklah”

Donghae Oppa mengantarku ke apartemen, setelah melakukan kesepakatan dengan Donghae Oppa tadi dan mengisi perutku hingga penuh Donghae Oppa berjanji akan menjemputku besok untuk bertemu dengan kekasihnya yang ingin ia putuskan.

“ne, gomawo sudah mengantarku Oppa”

“cheonma, keureom kkalkhae”

 

—-

 

Author POV

Yoona tampak bosan dengan saluran tivi dihadapannya, terbukti karena ia hanya mengganti chanel chanel tanpa pernah focus untuk menontonnya.

“AKUU PULANG!!” teriak Sooyoung ketika memasuki kediaman Yoongsoo

“ya! Aku tidak tuli pabo! Tidak usah berteriak juga aku bisa mendengarmu”

“hehe, mian, aku kira kau sedang di kamar”

“young ah…”

“ne, ada apa?”

“ng, ani, tidak jadi”

“wae? ah, bagaimana tadi dengan Donghae Oppa?” wajah Yoona tampak memerah seketika

“ng, tidak ada apa apa, Donghae Oppa hanya mengajakku makan lalu mengantarku pulang” ucapnya

“jeongmal? Hanya itu saja?” Yoona mengangguk meng’iya’kan pertanyaan Sooyoung

“yah, aku kira akan ada sedikit cerita yang lebih seru” Sooyoung merebahkan tubuhnya di sofa samping Yoona

“hm, sebenarnya…” mendengar pernyataan Yoona yang menggantung Sooyoung langsung bangkit dari posisinya dan duduk tegap menghadap Yoona

“sebenarnya apa? Ada apa? Palli ceritakan padaku!”

“iish, kau ini” cibir Yoona

“palliwa”

“ya! Sooyoung, tidak bisakah kau bersabar, aku jadi malas menceritakannya padamu”

“mian, mian, palli, Yoona yang cantik, apa yang terjadi pada kalian berdua tadi, jebal ceritakan padaku, ne” Sooyoung mengeluarkan aegyo nya yang berhasil membuat Yoona merinding.

 

—–

 

Yoona POV

“MWORAGUYEOO?? Michigetda? Yoong? Meskipun kau sangat menyukainya tak seharusnya kau menyetujui permintaan gila nya itu kan?” Sooyoung berkoar setelah ku ceritakan permintaan Donghae Oppa tadi siang.

“mian, tapi aku lihat dia sangat membutuhkan bantuanku”

“lalu? Kau akan menemui kekasihnya Donghae Oppa?” aku mengangguk meng’iya’kan pertanyaan Sooyoung

“entah kenapa, aku merasa sepertinya dia sangat membutuhkan bantuanku dalam hal ini”

“tapi kau tidak seharusnya ikut campur dalam urusan mereka berdua Yoong”

“ah, molla, aku sudah menyanggupi permintaannya, dan besok kamiakan menemui mantannya itu”

“ya, terserah kau saja, tapi aku sarankan jangan terlalu jauh mencampuri urusan mereka, aratchi?”

“ne, arraseo”

 

====

 

Sesuai perjanjian seharusnya Donghae Oppa menjemputku sepuluh menit lagi, dan aku sudah siap sejak lima belas menit yang lalu. Hah! Konyol memang, sekarang aku jadi pacar abal abal, tapi setidaknya aku bisa dekat dengan Donghae Oppa selankah lebih maju.

 

Ting Tong~!

Omo!! Itu pasti Donghae Oppa, ku tarik nafas panjang untuk menyetabilkan jantungku yang mulai bekerja berlebihan.

“anyeong” sapa Donghae Oppa ketika aku membuka pintu apartemen, tentusaja seperti biasa Donghae Oppa selalu luar biasa tampan.

“anyeong Oppa”

“kau sudah siap? Berangkat sekarang?”

“ne, kajjja”

 

—-

 

Hening.

Suasana canggung sangat terasa dalam mobil yang aku naiki bersama Donghae Oppa ini. Yap! Donghae Oppa membawa mobil hari ini, dan satu hal yang aku ketahui dari kerendahan hati seorang Donghae Oppa, ternyata ia tak ingin berpamer pamer hartanya dengan menggunakan mobil mewah ke kampus, oleh karena itu ia selalu menggunakan bis setiap hari, terkecuali jika kondisi mendesak.

 

“ng, Oppa”

“ne?”

“ng… kenapa Oppa ingin putus dengan yeoja chingu Oppa?”

“…”

“aah, mian, aku terlalu ikut campur, tidak usah dijawab saja Oppa, mian” ucapku canggung, Donghae Oppa diam.

Dan hening lagi.

 

“keugo… nae, sebenarnya, aku melihat kekasihku selingkuh”

Mwo?? Apa yeoja itu gila? Namja sesempurna ini masih belum cukup juga?

“oleh karena itu, aku memutuskannya, dia tidak terima dan selalu menghubungiku, meminta untuk bertemu dengan kekasihku yang baru”

“oh,”

“sebenarnya aku belum memiliki kekasih lagi, oleh karena itu aku meminta bantuanmu, mian kalau aku merepotkan”

“ah, itu tidak apa apa Oppa”

“kekasihku itu egois, dia tidak suka melihatku bersama yeoja lain, tapi ternyata dia sendiri yang menghianatiku”

Hm, pasti yeoja itu sangat galak dan menyebalkan.

“mungkin aku kurang perhatian padanya, mungkin aku kurang cukup baik untuknya”

“tidak! Donghae Oppa namja terbaik yang pernah aku kenal, tidak mungkin Donghae Oppa memperlakukan yeoja dengan tidak baik, meskipun aku baru mengenal Oppa, tapi aku yakin Oppa tidak ernah mengecewakan orang yang Oppa sayang”

Seketika aku menutup mulutku, pabo Yoona! Kenapa kau berbicara seperti itu.

Pabo pabo!!

 

“haha.. gomawo Yoong, tapi aku rasa aku tak sesempurna yang kau ucapkan barusan”

Aku hanya bisa memamerkan gigiku, dan pastinya wajahku kini merah padam.

Donghae Oppa tersenyum setelahnya.

 

Akhirnya kami berhenti di depan sebuah café yang menurut Donghae Oppa merupakan tempat dimana kami akan bertemu dengan kekasihnya. Ah, bahkan sampai sekarang aku belum mengetahui siapa nama kekasih Donghae Oppa ini. Apakah itu penting? Hm, sepertinya tidak terlalu penting.

“ige…” aku keluar dari mobil dan melangkah mendekat café, Kona Beans café. Bukankan ini café Leeteuk Oppa? Kekasih Taeyeonie?

“wae Yoong?”

“ne? eoh, ani Oppa, hanya saja aku mengenal pemilik café ini”

“benarkah?”

“hm, dia Leeteuk Oppa, kekasih temanku Taeyeon, yang kemarin di klinik kampus”

“ah, yeoja yang kecil itu?”

“em, betul”

“kajja”

“eoh”

 

Sayang sekali Leeteuk Oppa tak ada di café ini, hanya ada Kyuhyun dan Sungmin Oppa yang sedang melayani para pelanggan.

“Yoong, kau datang?” sapa Kyuhyun saat menghampiri meja yang aku tempati bersama Donghae Oppa

“eoh, nde Oppa” Kyuhyun melirik Donghae Oppa seklilas

“ah, perkenalkan ini temanku, lee Donghae Oppa” Kyuhyun sedikit membungkuk dan menyapa Donghae Oppa, begitu pula sebaliknya

“kalian mau pesan apa?”

“aku yang seperti biasa saja Oppa, kalau Donghae Oppa…”

“aku sama seperti Yoona saja” ucapnya tersenyum”

“eoh, tunggu sebentar ya”

“ne”

“kau mengenalnya Yoona?”

“eoh, kami sering berkunjung kesini, oleh karena itu Oppa Oppa disini sudah hapal pesanan masing masing” Donghae Oppa hanya manggut manggut

 

Lima belas menit berlalu yeoja yang menjajikan bertemu di tempat ini belum juga datang, hah! Apa jam nya terbuat dari karet?

Padahal makanan yang kami pesan sudah habis beberapa menit yang lalu, hah, menyebalkan.

Ku lirik sekilas Donghae Oppa, ekspresinya tak dapat ku tebak.

Apa yang sedang kau fkirkan Oppa? Katakan padaku.

 

Author POV

Yoona tanpak jengah di kursinya, sesekali ia tampak memegang handphonenya, berkirim pesan pada sahabat sahabatnya mungkin. Sedangkan donghaememasang tanpang yang sangat datar, sesekali nafas berat ia hembuskan.

Tentu saja, sekarang sudah hampir 120 menit berlalu sejak jam yang mereka janjikan untuk bertemu, namun tak juga datang yeoja yang merupakan mantan kekasih Donghae itu.

 

Yoona POV

Sebenarnya yeoja itu maunya apa sih? Kenapa sampai sekarang belum juga datang?

Huh, membosankan sekali menunggu yeoja yang tidak bisa menepati janji, pantas saja Donghae Oppa memutuskannya.

“hm, mian Yoona sepertinya dia tidak akan datang”

“lalu?”

“senaiknya kita pulang saja, mian, sudah membuatmu menunggu”

“ah, tidak apa apa Oppa, aku kan sudah berjanji akan membantu Oppa”

“gomawo”

Ku bereskan barang barangku dan Donghae Oppa membayar makanan kami ke kasir,

“gomawo minppa, kyuppa anyeong”

“anyeong, lain kali datang lagi ya^^”

“tentu, bye bye”

 

Ku balikkan tubuhku setelah menyapa Kyuhyun dan Sungmin, dan tiba tiba seseorang menubruk tubuhku.

“aawh…”

“ah, mian mian, kau tidak apa apa?” suara seorang yeoja

“eoh! Yoona kau tidak apa apa?” Donghae Oppa membantuku berdiri sepertinya ia  melihatku jatuh

“eoh, aku baik baik saja Oppa, ne, aku baik baik saja agassi”

Ku lihat wajah yeoja yang menambrakku barusan, wajahnya tampak khawatir, dan dengan buru buru ia memberesan barangku yang berceceran. Cantik, kulitnya mulus, putih, dan rambutnya panjang lurus dan pirang.

Ia balik memandangku dan tersenyum, ku balas senyumnya namun tiba tiba wajahnya kembali ke ekspresi semula, sedih.

 

“Oppa…”

——————————————————————————————————————————————–

TBC.

 

ottae?

mian kalo masih gaje ceritanya,

dan sekali lagi please jangan ngebash disini okay?

dan sekali lagi please leave comment, 

setiap comment itu sangat berarti buat author…

gomawo^^

 

 

 

20 pemikiran pada “FF YoonHae – On My Way To Love You (Part 2)

  1. aq senyum2,kesal sndri d buatny..
    gx nyngka hae oppa cma mnta tlong yoona buat jd pcar gdungan doank..skit hti bnget >~<
    cwe it sica y? dr cra dy mnubruk spt prempuan baik2,
    yoona yg sbar y..
    next d tnggu chingu^~^

Tinggalkan Balasan ke devia ratnasari Batalkan balasan